Bisnisbandung.com - Penduduk Delhi sedang krisis udara bersih, sekitar 200 juta penduduknya menghirup asap yang memenuhi udara, kamis, 3/11/2022.
Hampir seluruh Stasiun Pemantauan di Ibukota India meningkatkan peringatan untuk segera menutup sekolah.
Indeks Kualitas Udara (AQI) katagori "Berat" dan "berbahaya" hampir diseluruh Stasiun Pemantauan.
Baca Juga: India Mulai Mengevaluasi untuk Penerapan Pajak pada Exchanger Crypto yang Beroperasi di India
Dikutip dari reuters, AQI melebihi 450 pada pagi hari di banyak tempat, data diambil dari Bandan Pengendalian Polusi Pusat.
Angka tersebut dapat mempengaruhi orang sehat, dan berdampak serius bagi warga yang memiliki penyakit berikut pernyataan Pemerintah Federal.
Sedangkan di beberapa kota AQI telah melebihi 800, menurut data Komite Pengendalian Polusi Delhi.
Baca Juga: Kembali Berduka, Jembatan India Ambruk 120 Orang Ditemukan Tewas
"Apa yang terjadi dengan Polusi udara di Delhi tidak lain adalah kejahatan terhadap kemanusiaan!" penulis dan sosialita Suhel Seth cuitannya di Twitter. "ada keruntuhan total pertanggung jawaban". Lanjutnya
Diselimuti kabut asap pada musim dingin menjadikan Delhi menjadi ibu kota paling tercemar di dunia.
Udara yang dingin menjebak asap buangan kendaraan, debu konstruksi dan asap dari pembakaran tanggul tanaman di negara tetangga.
Baca Juga: Berkenalan dengan Street food India yang populer
Kualitas udara yang memburuk dari waktu ke waktu dikarenakan suhu yang lebih rendah, angin yang tenang dengan arah yang berubah-ubah.
Aktivis dan para orang tua ramai menuntut agar sekolah ditutup sementara.