Bisnisbandung.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data bahwa pada Agustus 2022 Indonesia tercatat mengalami deflasi sebesar 0,21%.
Data yang dikumpulkan dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), 79 kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,65 persen.
Selain deflasi disaat yang bersamaan juga terjadi inflasi terjadi pada 11 kota dan tertinggi terjadi di Ambon sebesar 0,82 persen.
Baca Juga: Eropa Terancam Mengalami Krisis Hutang Akibat Inflasi
Kepala BPS Margo Yuwono menuturkan terjadinya deflasi didorong oleh penurunan harga yang ditunjukan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran.
“Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,80 persen, kelompok transportasi sebesar 0,08 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen,” kata Margo dikutip dari channel youtube BPS Statistics.
Sementara itu beberapa kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks, antara lain kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,58 persen.
Baca Juga: Harga Bitcoin Hari Ini dan Penyebab Aset Crypto Masih Menurun
Kemudian disusul kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,25 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,21 persen.
Selanjutnya kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami kenaikan indeks sebesar 0,33 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 0,29 persen.
“Sedangkan untuk tingkat inflasi tahun kalender 2022 sebesar 3,63 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 4,69 persen,” kata Margo.
Baca Juga: KRA Wajah Suksesnya Perjuangan Reforma Agraria
Komponen inti pada Agustus 2022 mengalami inflasi sebesar 0,38 persen.
Tingkat inflasi komponen inti year to date (Januari–Agustus) 2022 sebesar 2,50 persen dan tingkat inflasi komponen inti year to year (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) sebesar 3,04 persen.***