Bisnisbandung.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia Budi Karya Sumadi, meyakini kolaborasi yang baik antara para pihak yakni pemerintah, pelaku usaha sektor penerbangan, investor, dan unsur terkait lainnya, dapat menghadapi tantangan pemulihan sektor penerbangan di masa normal baru pasca pandemi COVID-19.
"Saya berharap semua pihak baik pemerintah, pelaku usaha, investor, dan unsur terkait lainnya dapat berperan aktif dan berkomunikasi secara terbuka membicarakan permasalahan yang dihadapi dan berkontribusi dalam penyelesaian masalahnya," kata Menhub dikutip Bisnisbandung.com dari InfoPublik.id pada Jumat (1/7/2022).
Budi mengungkapkan di tengah mulai bergeraknya kembali perekonomian pasca melandainya kasus COVID-19 di Indonesia, semua operator sarana dan prasarana transportasi harus menyiapkan strategi sebagai langkah antisipasi menghadapi masa adaptasi baru pasca pandemi.
Baca Juga: Batik Air Segera Melayani Kembali Rute Penerbangan JAKARTA ke KUALA LUMPUR
Sejumlah tantangan yang dihadapi industri penerbangan selain pandemi COVID-19 yakni meningkatnya harga BBM dunia yang berimbas pada naiknya biaya operasional, dan adanya beberapa pesawat yang tidak aktif dioperasikan karena kondisi keuangan maskapai yang tidak baik akibat dari kurangnya pengguna jasa transportasi di masa pandemi.
"Untuk itu, penting juga untuk diperhatikan adalah (adanya) dukungan finansial bagi industri transportasi udara, yang saat ini mulai bangkit setelah hampir dua tahun terdampak pandemi," kata Menhub.
Menhub berharap Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dapat menjadi salah satu mitra pemerintah untuk membawa suatu ide yang baik bagi upaya pemulihan industri penerbangan nasional.
Pada kesempatan yang sama Ketua KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, menyampaikan seiring dengan pulihnya kesehatan dan ekonomi, industri penerbangan perlahan mulai bangkit.
Sejumlah kebijakan yang ditetapkan juga turut mendorong percepatan pemulihan industry penerbangan di antaranya yaitu kebijakan pelonggaran syarat perjalanan dalam negeri dan internasional, serta adanya sejumlah pelaksanaan event internasional yang diselenggarakan di Indonesia seperti Presidensi G20.
"Hasilnya, industri penerbangan (berhasil) bangkit dan memimpin pertumbuhan PDB di sektor transportasi. Tercatat adanya pertumbuhan sebesar 53,2 persen year on year pada kuartal pertama (I) 2022," ungkap Arsjad.
Selain itu lanjutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada kuartal I 2022 mencapai 10,7 juta penumpang yang berarti naik 55,5 persen secara year on year (tahunan).
Sementara, pada periode ini jumlah penumpang angkutan udara internasional tumbuh hingga 200 persen lebih.
Meski demikian menurutnya angka ini masih belum mencapai posisi yang sama seperti sebelum pandemi.