Bisnis Bandung - Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK menyerang hewan ternak seperti sapi potong, sapi perah, kambing, domba, hingga babi. Akibatnya, tak hanya pasokan daging sapi yang terganggu tapi produksi susu sapi pun berkurang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar, Arifin Soedjayana mengatakan, saat ini PMK sudah menyerang hewan ternak di Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Sumedang, dan Kuningan.
Sentra sapi di Garut menjadi salah satu yang terdampak PMK diantaranya dengan penurunan produksi susu sapi hingga 80 persen.
Beruntung, Gabungan Koperasi Susu Indonesia sudah melakukan konsolidasi dan penanganan untuk mengatasi permasalahan tersebut, dengan pemberian obat-obatan dan lainnya.
Baca Juga: Jangan Panik, Penyakit Mulut dan Kuku Tak Menular dari Hewan ke Manusia, Tapi Ada Syaratnya...
"Sentra sapi di Garut sudah terkena, tapi teman-teman di Gabungan Koperasi Susu Indonesia sudah melakukan konsolidasi lebih awal. Tanggal 7 mereka sudah rapat, mereka sudah terkoordinir," ujar Arifin.
Sementara itu, untuk penanganan hewan lainnya, Arifin mengatakan, pihaknya tidak menutup lalu lintas ternak antar daerah secara total, tapi melakukan semacam mikro lockdown.
Saat hewan masuk ke Jabar, pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan atau DKPP Jabar tetap minta SKKH dari kabupaten kota pengirim.
Selain itu, di cek poin Banjar dan Losari, DKPP Jabar pun bekerjasama dengan pengelola jalan tol untuk melihat gejala klinis hewan ternak yang masuk ke Jawa Barat.
"Kalau berliur, pindang, gemetar, lebih baik kita pulangkan. Dua dari sekitar 7 gejala klinis bisa membuktikan dia tertular," pungkas Arifin.
Arifin menambahkan, pihaknya berupanya menjaga kebutuhan daging sapi yang mencapai 70 ribu ekor dalam rangka penyembelihan di Hari Raya Idul Adha, apalagi pemenuhan kebutuhan itu hampir 80% dari luar provinsi.
Baca Juga: Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan, Ada Kemungkinan Menular ke Manusia?
Karenanya, lalu lintas hewan ternak tidak ditutup sepenuhnya. "Pejabat otoritas veteriner berhak mengeluarkan statement tentang kesehatan hewan di daerahnya. Kalau dia mengatakan tidak akan menular, lalu lintas masih berjalan," tuturnya.
Arifin pun mengatakan, daging hewan yang terinfeksi PMK sebenarnya boleh dikonsumsi, "Syaratnya kalau hewan itu sebelum mati dipotong paksa, daging bisa dikonsumsi asal dengan perlakuan digoreng, direbus atau dibakar."