news

La Nyalla : Indikasi Kemarahan Rakyat Sudah Terlihat, Luhut Diminta Tak Meneruskan Isu Penundaan Pemilu 2024

Rabu, 6 April 2022 | 12:00 WIB
AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan wacana penundaan pemilu 2024 bisa memicu kemarahan publik (Instagram @lanyallamm1)

 

 

BISNIS BANDUNG -  Lebih dari  78% rakyat Indonesia menegaskan menolak wacana atau usulan Pemilu 2024 ditunda. Publik tetap mendukung pemilu dilaksanakan tahun 2024.

Menurut Direktur Riset SMRC, Deni Irvani , pihaknya kembali mengukur publik soal wacana penundaan pemilu dengan alasan pandemi covid-19.

Hasilnya lebih dari 78 % publik menolak ditunda. Hasil survei ini merupakan yang terbaru dilakukan lembaga Saiful Mujani Research & Consultan (SMRC).  

"Dari hasil survei menunjukkan 78% lebih,  publik meminta pemilu tetap dilaksanakan pada 2024 walaupun pandemi Covid-19 sejauh ini belum  berakhir," ungkap Deni dalam paparannya secara daring, Jumat (1/4/2022). 

Baca Juga: Penundaan Pemilu Biasanya Keinginan Incumbent 

Dijelaskan Deni, angka penolakan publik terhadap penundaan pemilu tetap konsisten seperti hasil survei pada bulan September 2021.

Publik yang mengemukakan pemilu harus diundur karena alasan pandemi hanya 11,9%. Termasuk, penundaan pemilu dengan alasan ekonomi juga mendapatkan respons penolakan cukup besar.

Ditegaskan kembali oleh Deni , 79 % publik menginginkan Pemilu 2024 tetap digelar meski kondisi ekonomi belum pulih akibat pandemi . 

"Hanya ada 11,4% yang setuju pemilu diundur karena alasan pemulihan ekonomi," tutur Deni menjelaskan. 

Kemudian penundaan pemilu karena alasan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), juga ditolak publik .

Publik  menyatakan penolakannya jika pemilu ditunda karena alasan IKN. 

"Yang mendukung penundaan pemilu karena alasan pembangunan IKN yang belum selesai hanya sekitar 10,9%," ungkap Deni seraya menjelaskan survei  dilakukan pada 13-20 Maret 2022.

Baca Juga: PDIP Mengkritik Keras Penundaan Pemilu 2024 Elite Politik Seharusnya Ikut Tangani Mahalnya Harga Sembako 

Halaman:

Tags

Terkini