bisnisbandung.com - Warga Gaza yang sempat merayakan kabar baik perihal genjatan senjata antara Palestina dan Israel kini kembali diserang.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa militer Israel (IDF) melanggar perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025.
Dalam beberapa hari terakhir, berbagai insiden penembakan terhadap warga Palestina terjadi, menandakan bahwa situasi di Gaza masih jauh dari kata aman.
Dilansir Bisnis Bandung dari youtube Islam Populer, Pada 24 Januari 2025, dua warga Palestina tewas setelah ditembak oleh pasukan Israel di Tal al-Sultan, Rafah, wilayah selatan Gaza.
Baca Juga: Jadi Wajah Jawa Barat, Banjar Akan Dipoles! Dedi Mulyadi Siapkan Strategi
Hanya sehari setelah gencatan senjata dimulai, seorang anak juga tewas akibat tembakan di Bundaran Al-Awda, Rafah.
Lebih ironis lagi, seorang penembak jitu Israel dikabarkan melukai anak lain yang mencoba memberikan pertolongan kepada korban.
Tak berhenti di situ, pada 22 Januari 2025, kapal perang Israel menembakkan peluru ke arah pantai Gaza, sementara kendaraan militer mereka juga menyerang kawasan Al-Firdous di selatan Jalur Gaza.
Akibat rentetan serangan ini, beberapa warga Palestina tewas dan banyak lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga: Jebakan Politik Jokowi untuk SBY? Rocky Gerung: Sertifikat HGB Pagar Laut Terbit di Era AHY
Gencatan senjata ini dirancang berlangsung selama 6 minggu dengan beberapa kesepakatan utama. Pertukaran tahanan Hamas membebaskan 33 sandera Israel, sementara Israel membebaskan 990–1650 tahanan Palestina, termasuk wanita dan anak-anak.
Kemudian Penarikan pasukan Israel menarik sebagian pasukannya dari Gaza dan bantuan kemanusiaan.
Lebih dari 3.200 truk bantuan memasuki Gaza dalam 4 hari pertama, memberikan sedikit kelegaan bagi warga yang terdampak perang.
Baca Juga: Ini Bedanya, Adi Prayitno: Prabowo Rajin Baca Buku, Gibran Blak-blakan Tak Suka!