Penambahan personil militer ini juga dipandang sebagai respons atas ekspansi NATO di Eropa Timur, yang dilihat Rusia sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasionalnya.
Rusia juga telah menempatkan lebih banyak sistem pertahanan udara dan persenjataan di perbatasan barat laut yang berbatasan dengan Finlandia.
Hal ini menunjukkan bahwa Rusia bersiap menghadapi potensi ancaman dari aliansi militer Barat.
Selain itu, Putin juga dikabarkan mempertimbangkan berbagai opsi untuk merespons tekanan dari Barat, termasuk kemungkinan memperkuat aliansinya dengan negara-negara yang berseteru dengan Amerika Serikat dan NATO.
Baca Juga: Dari Pendukung Jadi Musuh, Ade Armando: Denny Siregar dan Rizieq Bersatu Melawan Jokowi
Langkah Putin untuk menambah personil militer aktif dianggap sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memastikan Rusia tetap menjadi pemain utama di kancah geopolitik global.
Meski menghadapi tekanan ekonomi dan sanksi internasional, Rusia berupaya mempertahankan kekuatannya melalui peningkatan personil dan pengembangan teknologi militer.
Dengan ketegangan yang terus meningkat antara Timur dan Barat, keputusan ini memperjelas bahwa Rusia tidak akan tinggal diam. Putin telah berulang kali memperingatkan NATO dan Amerika Serikat bahwa Rusia bersiap menghadapi ancaman yang lebih besar di masa depan.***
Baca Juga: Fenomena Kotak Kosong di Pilkada, Rocky Gerung: Tanda Demokrasi Indonesia Mati