Baca Juga: Dirjen Pas Tak Tahu Keberadaan Tas Mewah Dari Wahid Husein
Investigasi terbaru mengungkapkan bahwa kredibilitas dan kemewahan tas Dior sedang dipertanyakan besar-besaran karena kasus dari suppliernya yang berasal dari China, walaupun produksinya di Milan, Italia.
Hasil investigasi menunjukkan bahwa biaya produksi tas mewah tersebut sebenarnya hanya sekitar Rp900 ribu, namun dijual dengan harga mencapai Rp45 juta.
Kasus ini telah disidangkan dan hasil sidangnya masih dalam penjajakan selama satu tahun ke depan.
Hasil sidang ini mengungkapkan bahwa supplier tas Dior adalah milik perusahaan China.
Baca Juga: Pejabat DKI 'Hanya' Punya Harta Rp 1,8 Miliar, Namun Sang Istri Diduga Pamer Tas Mewah Rp1,5 Miliar
Lebih lanjut, diketahui bahwa ada empat perusahaan kecil asal China yang beroperasi di Milan, Italia, dan menjadi supplier utama dalam produksi tas Dior.
Fakta ini menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi dan keaslian produk yang selama ini dikenal sebagai barang mewah.
Spesifikasi dari barang-barang ini hanya melalui pemeriksaan acak atau random check, sehingga proses pengawasan dan pengendalian kualitas tidak seketat yang diharapkan untuk produk berlabel mewah.
Dengan penyelidikan yang masih berlangsung, masa depan tas Dior dan dampaknya terhadap industri barang mewah masih harus dilihat.
Baca Juga: Pastinya makin stylish, 7 Model tas simple wanita yang cocok dengan outfit kondangan
Pengadilan di Milan pada 10 Juni memerintahkan seorang administrator yudisial untuk mengawasi perusahaan Dior selama satu tahun.
Tindakan ini diambil menyusul tuduhan bahwa perusahaan itu mengizinkan eksploitasi tenaga kerja oleh subkontraktor dari China dan Filipina dengan menjual setiap tas kepada Dior seharga 53 euro atau Rp930 ribu.
Situasi ini memperkuat keraguan publik terhadap nilai dan integritas produk tas Dior, serta menuntut tindakan segera dari pihak Dior untuk memulihkan citra dan kepercayaan konsumen.***