Bisnisbandung.com - Situasi di Timur Tengah semakin tegang dengan adanya ancaman dari kedua belah pihak.
Kondisi ini juga memunculkan kekhawatiran dari negara-negara tetangga yang khawatir akan dampak destabilisasi yang mungkin terjadi akibat konflik tersebut.
Presiden Iran, Ebrahim Raeisi, dengan tegas memberikan peringatan kepada Israel bahwa negaranya siap menghadapi potensi balas dendam atas serangan yang dilakukan Iran pada akhir pekan sebelumnya.
Baca Juga: Ketua Bawaslu Curhat Sulit Akses Informasi Ngecek Ijazah Calon Aja Kami Kesulitan!
Dalam pidatonya pada parade militer tahunan Iran, Raeisi menekankan bahwa ancaman perang skala penuh di Timur Tengah bisa menjadi kenyataan.
Dia juga memuji serangan langsung Iran ke Israel sebagai respons yang kuat atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah pada awal April 2024 yang lalu.
Serangan tersebut merupakan yang pertama kalinya Iran menyerang Israel secara langsung.
Raeisi berjanji bahwa Iran akan melakukan serangan yang lebih besar lagi untuk menumpas rezim Zionis.
Baca Juga: Peringatan Yusril: Jangan Biarkan Pembentukan Kabinet Hanya Dipengaruhi Kekuatan DPR
Selain itu, ia juga mengutuk negara-negara yang berusaha menormalisasi hubungan dengan Israel, menyebutnya sebagai rezim yang kejam dan kriminal.
Sementara itu, pejabat militer Israel mengatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan pertahanan udara untuk menghadapi serangan Iran di masa mendatang.
Meskipun Israel mengklaim keberhasilan dalam menangkis sebagian besar rudal dan roket yang diluncurkan oleh Iran, namun mereka tetap waspada terhadap potensi serangan tambahan.
Baca Juga: Rizieq Shihab dan Rekan-Rekan Kirim Amicus Curiae ke MK, Berusaha Pengaruhi Putusan?
Israel mengatakan bahwa 99% dari 300 rudal dan roket yang diluncurkan oleh Iran berhasil dicegat.