BISNISBANDUNG.COM - Sebuah analisis mendalam tentang kinerja ekonomi Indonesia di era dua presiden yang berbeda, yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengungkap perbandingan yang menarik.
Dilansir dari youtube Ngomongin Uang, menyoroti berbagai aspek ekonomi yang mencakup pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, utang negara, realisasi anggaran pembangunan, dan tingkat korupsi.
Dengan menggunakan data ekonomi yang tercatat hingga Juni 2023, membandingkan pencapaian kedua presiden selama masa jabatannya.
Baca Juga: SBY Sentil Tantangan Demokrasi, Ajak Seluruh Elemen Jaga Reputasi Indonesia
Dalam aspek pertumbuhan ekonomi, terlihat bahwa era SBY mencatat pertumbuhan yang tinggi, sedangkan era Jokowi memiliki pertumbuhan yang masih positif, namun tidak setinggi masa SBY.
Analisis menyebutkan bahwa investasi dalam negeri menjadi faktor penting yang mendorong pertumbuhan ekonomi di era SBY, sementara di era Jokowi, pembangunan infrastruktur dan sektor konstruksi menjadi penopang utama.
Pembahasan mengenai tingkat pengangguran menunjukkan bahwa meskipun ada isu PHK di era Jokowi, namun secara keseluruhan tingkat pengangguran tidak buruk.
Baca Juga: SBY Ungkap Prabowo Putra Terbaik Bangsa, Mampu Bawa Indonesia Sejahtera dan Maju
Data menunjukkan bahwa angka pengangguran di era Jokowi cenderung lebih rendah dibandingkan era SBY, dengan penurunan yang konsisten tiap tahun.
Sementara itu, dalam hal utang negara, meskipun terjadi peningkatan nominal utang selama masa keduanya, rasio utang negara terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih dalam batas wajar, yang ditetapkan maksimal 60% dari PDB.
Realisasi anggaran pembangunan juga menjadi fokus, dimana pembangunan infrastruktur di era Jokowi memiliki porsi yang lebih besar, sementara era SBY menunjukkan pembangunan yang luas dan panjang, terutama dalam pembangunan jalan.
Baca Juga: Prabowo di Acara Demokrat Malang: AHY Aset Bangsa, SBY Prajurit Terbaik
Terakhir, dalam hal tingkat korupsi, data menunjukkan bahwa jumlah kasus korupsi selama masa Jokowi lebih tinggi dibandingkan masa SBY.
Namun, hal ini dapat diartikan dari dua sisi, yakni pemberantasan korupsi yang lebih optimal di era Jokowi atau adanya peningkatan kasus korupsi yang mencerminkan tingkat korupsi yang lebih tinggi.