Saat itulah, A menginjak kaca pijakan yang tak terduga, mengakibatkan pecahnya salah satu lembar kaca.
Baca Juga: Pertama Kalinya Ahok Kontra Jokowi Mengenai Hal Ini
Dampak dari pecahnya kaca ini sangat serius. WA dan SSP terperosok, dan mereka menggantung pada besi landasan kaca.
Sementara itu, FA dan A terjatuh dari ketinggian mencapai 15 meter hingga mencapai tanah.
Beruntung, para saksi dan pengelola obyek wisata langsung merespons dengan sigap untuk memberikan pertolongan kepada para korban.
Mereka segera membawa korban-korban tersebut keluar dari lokasi wisata yang mengerikan ini.
WA dan SSP mengalami luka-luka ringan dan segera mendapatkan perawatan medis di tempat, sementara FA dan A mengalami luka yang lebih serius dan harus segera dilarikan ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto.
Baca Juga: Wakil Ketua DPD RI Menyoroti Komposisi Capres Dan Cawapres Pada Pemilihan Umum 2024
Namun, nasib berkata lain untuk korban FA, yang menyusulnya dinyatakan meninggal dunia setelah tiba di rumah sakit.
Kini, obyek wisata ini telah ditutup dan diberi garis polisi oleh pihak berwajib.
Mereka tengah mendalami peristiwa mengerikan ini dengan mencatat kesaksian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memahami lebih lanjut kronologi peristiwa yang terjadi.
Dari hasil identifikasi yang telah dilakukan, ditemukan bahwa hanya satu lembar kaca yang pecah, dengan ketebalan kaca mencapai 1 cm.
Dimensi kaca tersebut adalah sekitar 118 cm lebar dan 243 cm panjang, dengan jenis kaca yang digunakan adalah tipe 1000.
Jembatan kaca itu sendiri memiliki panjang 25 meter dan terletak pada ketinggian sekitar 15 meter dari permukaan tanah.
Baca Juga: Peran Vital Generasi Milenial dan Gen Z dalam Pemilu 2024: Membangun Masa Depan Lebih Baik