Bisnisbandung.com - Perkembangan politik internasional kian mendorong dinamika konflik Palestina–Israel. Hamas kini dinilai mengambil langkah realistis dengan menyetujui proposal gencatan senjata terbaru.
Analis internasional tvOne, Irfan Maulana Amrullah, memandang keputusan ini tidak terlepas dari tekanan dunia Arab dan semakin luasnya dukungan global terhadap solusi dua negara.
“Sebetulnya ini mungkin juga ada tekanan dari dunia Arab ya. Setelah dunia Arab, setelah terdeklarasi state to state,” ucapnya dilansir dari youtube tvOneNews.
Baca Juga: Status Setya Novanto di Golkar Diklarifikasi Ahmad Doli: Belum Pernah Keluar
Sejak September tahun lalu, negara-negara Arab mendeklarasikan koalisi global untuk Palestina Merdeka yang kemudian menarik simpati internasional, termasuk sejumlah negara Eropa.
“Setelah negara-negara Arab mendeklarasikan koalisi global untuk Palestina Merdeka pada bulan September tahun lalu, yang mana arahnya nanti akan deklarasi internasional untuk dukungan two state solution yang rupanya menarik dukungan besar dunia internasional, termasuk negara Eropa,” paparnya.
Dukungan ini disertai kompromi, di mana negara-negara Barat mensyaratkan pelucutan senjata Hamas dan pembentukan pemerintahan persatuan Palestina.
Menurut analisis Irfan, faktor inilah yang mendorong Hamas untuk menyesuaikan strategi politiknya demi keberlangsungan bangsa Palestina.
Baca Juga: Bongkar Sindikat Impor Pakaian Bekas di Bandung, Mendag Budi Santoso: Nilainya Tembus Rp112 Miliar
Langkah tersebut juga dinilai sebagai upaya menyatukan Gaza dan Tepi Barat dalam satu pemerintahan yang didukung dunia internasional.
“Satu cara adalah menerima gencatan senjata dan menyatukan Gaza dan Tepi Barat dalam satu pemerintahan bersatu, karena ini yang didukung oleh dunia internasional,” terangnya.
Meski demikian, proses konsolidasi internal Palestina disebut masih berlangsung alot. Selain Hamas, terdapat berbagai faksi perlawanan lain seperti Brigade Al-Quds dan Abu Ali Mustafa yang juga terlibat dalam perjuangan.
Baca Juga: Bos MNC Tepis Tuduhan, Polemik NCD 1999 Berujung Gugatan Jumbo Rp119 Triliun
Penyatuan sikap menjadi tantangan penting agar seluruh kelompok Palestina dapat menghadapi kebijakan keras Israel dengan solid.
Artikel Terkait
FUUI Serukan Boikot Produk Berafiliasi Israel Wali Kota Farhan: Kita Berhutang Janji kepada Palestina
Tidak Pernah Lelah Menyuarakan Kemerdekaan Palestina
Tekanan Global untuk Palestina Semakin Kuat, Anies: Dunia Akan Dukung Kemerdekaan
Trump Akan Akui Negara Palestina! AS di Ambang Kebangkrutan, Abraham Accord Jadi Senjata Baru demi Ambisi Israel Raya
Pandangan Amien Rais tentang Konflik Palestina-Israel dan Harapan dari Doa Umat
Menyingkap Realita yang Terlupakan: Di Podcast dr. Richard Lee, Faisal Assegaf Bongkar Fakta Bantuan ke Palestina