Bisnisbandung.com - Postingan di LinkedIn pada awal tahun biasanya berisi tentang refleksi akhir tahun, tetapi tahun ini postingan tersebut juga banyak ditemukan dari pencari kerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK)
Pengguna LinkedIn yang menjadi korban PHK telah membentuk grup dan saling membantu untuk memperluas koneksi demi mendapat pekerjaan baru. Sebagai contoh, grup korban PHK dari Facebook yang terkena PHK pada November 2022 terdiri dari 200 orang.
Bahkan, para bos perusahaan yang melakukan PHK juga menggunakan LinkedIn untuk memberikan penjelasan dan bahkan meminta saran.
Pada awal pandemi, PHK (pemutusan hubungan kerja) melanda sektor ritel dan layanan jasa.
Baca Juga: 5 Startup Top Versi LinkedIn, Tertarik Melamar?
Namun, beberapa bulan terakhir ini, PHK disebabkan oleh isu resesi global.
Meskipun pasar kerja secara umum masih stabil, terdapat gelombang PHK baru-baru ini di industri teknologi dan media, yang merupakan bagian utama dari basis pengguna LinkedIn.
LinkedIn, platform yang melayani pencari kerja dan pihak yang memberikan pekerjaan, mengungkapkan bahwa pada awal tahun 2023, unggahan tentang pencari kerja dan isu-isu terkait PHK lebih banyak dibandingkan dengan konten refleksi akhir tahun yang biasanya membanjiri lini masa.
Beberapa pengguna bahkan telah membentuk grup untuk saling membantu satu sama lain dan menambah koneksi demi mendapatkan pekerjaan baru. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih lambat, serta memperkuat isu resesi.
Baca Juga: China akan Meluncurkan 'Platform Perdagangan Aset Digital', Laporan Media Diungkapkan
Faktanya, PHK juga terjadi di Indonesia, di mana banyak perusahaan besar hingga startup terpaksa melakukan PHK massal karena tekanan ekonomi.
Beberapa perusahaan bahkan harus gulung tikar
Menurut data yang dikumpulkan LinkedIn, terdapat peningkatan aktivitas pengguna yang menambahkan koneksi di tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Bahkan, sejumlah profesional di platform tersebut mendadak menjadi terkenal setelah membagikan informasi yang membuat mereka menjadi rujukan bagi para pencari kerja.
Peningkatan penggunaan LinkedIn telah memberikan dampak positif bagi bisnis platform tersebut.
LinkedIn melaporkan pertumbuhan pendapatan 17% dari tahun ke tahun dalam tiga bulan yang berakhir pada September. Jaringan profesional yang biasanya tenang ini telah menjadi jalur kehidupan vital bagi pekerja yang baru saja di-PHK, dan platform sosial ini menjadi sangat hidup.
Baca Juga: Apple Kemungkinan akan Mengembangkan Platform Metaverse Sendiri
Aplikasi seluler LinkedIn diunduh sekitar 58,4 juta kali di seluruh dunia pada tahun 2022 di seluruh toko aplikasi Google Play dan Apple, meningkat 10% dari tahun sebelumnya, menurut firma riset Sensor Tower.
Artikel Terkait
Google Akuisisi Platform IoT Seharga Rp677 Miliar
Emil Kerjasama Dengan Platform Aplikasi Untuk Dakwah Digital
Meta Larang Media Rusia Hasilkan Uang dari Konten di Semua Platform
Voyager Berusaha untuk Membuka Kembali Penarikan Platform Crypto yang Bangkrut
Platform Perdagangan Crypto Terbesar Amerika Serikat, Coinbase Tengah di Ambang Palu SEC
Jaksa Agung New York Membuka Aduan dari Investor yang Ditipu oleh Platform Crypto