Bisnis Bandung - Pasar modal baik umum maupun syariah di Indonesia, Jawa Barat atau Jabar khususnya bertumbuh pesat dari tahun 2017 hingga 2022.
Menurut Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Jeffrey Hendrik, berdasarkan data yang dihimpun 17 anggota bursa penyedia layanan SOTS, dalam kurun waktu 2017 hingga September 2022, jumlah investor syariah meningkat 392 persen.
"Jumlah investor syariah di Indonesia meningkat sebesar 392 persen dari 23 ribu 207 menjadi 114 ribu 116 investor," tuturnya.
Tak hanya itu, Jeffrey pun menyatakan, lebih dari 60 persen emiten di Bursa Saham Indonesia masuk dalam Pasar Modal Syariah.
Namun, dirinya mengungkapkan, meski terjadi peningkatan yang pesat, saat ini pemahaman masyarakat tentang pasar modal baik umum maupun syariah masih kurang.
Padahal, menurutnya potensi pasar modal di Indonesia luar biasa mencapai belasan juta orang.
Di Jabar, antusiasme masyarakat dalam berinvestasi sesuai syariah di pasar modal pun cukup besar sehingga menjadikan jumlah investor saham syariah di Jawa Barat terbesar kedua setelah DKI Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan Asisten Administrasi Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Ferry Sofwan Arif, saat memberikan sambutan pada kegiatan Bandung Sharia Investor City, Sabtu 5 November 2022.
Baca Juga: One UI 5 telah dirilis Samsung, Simak beberapa fitur keunggulan yang dimilikinya
Artikel Terkait
Gedung Putih Tidak Mempersiapkan Resesi, Kepala Staf Mengatakan Ekonomi Amerika Serikat Kuat
Fidelity Investments Meluncurkan Perdagangan Crypto Ritel Bebas Komisi untuk Bitcoin dan Ethereum
Selain untuk Investasi, Berikut 3 Hal yang Bisa Kamu Lakukan dengan Cryptocurrency
Goldman Sachs Mulai Mengklasifikasikan $BTC, $ETH, $ADA, $SHIB dan Cryptocurrency Lainnya
Heboh PHK Massal terjadi di Twitter, Elon Musk: Tidak ada Pilihan
Foundry Academy Membuka Program Pelatihan untuk Menghasilkan Teknisi Terbaik di Industri Pertambangan Bitcoin