investasi

Pandemi Covid-19 dan Tingginya Inflasi di Amerika Dorong Pemerintah Gencarkan Penggunaan LCS

Kamis, 16 Juni 2022 | 05:58 WIB
Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia Saat Mengungkapkan Tentang LCS (Budi Hartati)

Bisnis Bandung - Pandemi covid-19 hingga invasi Rusia ke Ukraina membuat kondisi perekonomian global menjadi tidak menentu.

Bahkan, pada Mei 2022, tingkat inflasi di Amerika Serikat mencapai 8,6 persen, sehingga mau tidak mau ketergantungan terhadap mata uang asing salah satunya dolar Amerika harus dikurangi dalam hal transaksi keuangan.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Indonesia, Iskandar Simorangkir pun mengatakan, kestabilan nilai tukar rupiah sangat penting dalam melakukan ekspor maupun impor.

"Bagaimana caranya menstabilkan nilai tukar mata uang kita, ya gunakan LCS. Kita harapkan ini merupakan salah satu instrumen untuk kita bisa bertahan terhadap tekanan eksternal," ujarnya.

Baca Juga: MicroStrategy Akan Tetap Mempertahankan Bitcoin, Michael Saylor Menjamin Tidak Terlikuidasi

Hal serupa dikemukakan Sekjen Kemenperin RI, Doddy Widodo. Menurutnya, bagi pelaku usaha, biaya transaksi dengan valuta asing akan lebih efisien melalui penggunaan LCS.

Efisiensi tersebut terjadi karena tersedianya direct investment dengan mata uang lokal.

"Salah satu kebijakan pemulihan yang dapat didorong adalah penggunaan LCS. Penggunaan LCS dapat mendukung stabilitas rupiah akibat pengurangan ketergantungan terhadap mata uang tertentu antara lain US Dolar di pasar valuta asing domestik," katanya.

Sedangkan bagi industri, Doddy mengatakan, LCS dapat meningkatkan volume perdagangan antara Indonesia dengan negara mitra yang melakukan kerjasama LCS tersebut.

Karenanya, Doddy merasa percepatan penggunaan LCS di Indonesia perlu dilakukan, dengan mitigasi dampaknya dan pemberian insentif bagi pengguna LCS.

Baca Juga: Ekonom JP Morgan Memprediksikan The Fed akan Menaikan Suku Bunga 75 Bps

Kebijakan penggunaan LCS pun disambut baik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Apalagi, Jabar menjadi pilot project pengembangan LCS di Indonesia.

Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, komitmen bersama 12 kementerian dan asosiasi untuk penggunaan LCS yang dilakukan pada West Java Industrial Meeting atau WJIM Rabu 15 Juni 2022 pagi, dapat mendorong ekonomi Jabar lebih baik lagi.

"Kegiatan kali ini adalah sebagai bentuk bantuan dan dorongan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena salah satu tugas pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dipimpin dengan mengeluarkan beberapa kebijakan pembangunan," tuturnya.

Uu pun berharap, komitmen yang diikrarkan tersebut benar-benar dilaksanakan dan ditindaklanjuti.

Halaman:

Tags

Terkini