investasi

Dibandingkan Mata Uang Regional, Rupiah Masih Stabil? Ini Analisisnya!

Jumat, 21 Maret 2025 | 07:40 WIB
Rupiah Melemah (Tangkap layar youtube Kompas TV)

 Indeks saham Indonesia mengalami penurunan signifikan hingga lebih dari 7% dalam satu hari, padahal bursa saham regional justru mencatatkan kenaikan.

 Hal ini menunjukkan bahwa faktor yang memicu kepanikan di pasar saham lebih banyak bersumber dari aksi jual besar-besaran oleh investor lokal, bukan hanya karena pelemahan nilai tukar rupiah.

Menanggapi kondisi pasar saham yang mengalami tekanan, Putera Satria menjelaskan bahwa fenomena yang terjadi lebih bersifat teknis. Istilah seperti margin call dan force liquidation menjadi faktor utama di balik kejatuhan indeks saham.

Menurutnya, aksi jual yang terjadi dipicu oleh kepanikan investor ritel yang mendominasi pasar saham Indonesia.

Baca Juga: Jangan Cuma Naikan Pajak dan Potong Anggaran! Adian Napitupulu Tawarkan Solusi Kreatif Atasi Defisit

Saham-saham konglomerasi yang sebelumnya mengalami kenaikan hingga 200% dalam setahun, menjadi sasaran aksi ambil untung (profit-taking).

 Ketika harga saham-saham ini turun drastis hingga 20%, sentimen negatif menyebar ke saham blue chip seperti BCA, Astra, dan Telkom, yang seharusnya lebih stabil secara fundamental.

Meski demikian, Putera Satria menilai koreksi ini sebagai hal yang wajar dalam dinamika pasar saham. Ia mencatat bahwa setelah indeks turun 3%, terjadi rebound 1,4% keesokan harinya, yang menandakan bahwa pasar masih memiliki daya tahan yang cukup kuat.***

Baca Juga: IHSG Anjlok 7%, Sri Mulyani Buka Suara: Pondasi Ekonomi Indonesia Masih Kuat!

Halaman:

Tags

Terkini