Miris! IHSG RI Jatuh ditengah Kenaikan Negara-Negara Asia, Guru Besar Unair Ungkap Penyebabnya

bisnisbandung.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan meskipun bursa saham di negara-negara Asia lainnya justru menunjukkan tren positif.

Guru Besar Universitas Airlangga, Henri Subiakto, menyoroti peran komunikasi pemerintah dalam kondisi ini, khususnya terkait bagaimana informasi yang beredar di publik dapat memengaruhi sentimen pasar.

“Jatuhnya harga saham di tengah kenaikan harga saham negara-negara lain ini karena sunspot news,” lugasnya dilansir dari akun X pribadinya.

 Baca Juga: Murka! Dedi Mulyadi Bakal Nonaktifkan ASN Jabar yang Ketahuan Minta THR

Menurut Henri Subiakto, salah satu faktor utama yang diduga menjadi penyebab anjloknya IHSG adalah keberadaan sunspot news atau berita yang tidak terduga dan tidak terkait langsung dengan fundamental ekonomi, tetapi mampu mempengaruhi sentimen pasar secara luas.

“Dalam konteks ini, sunspot news dapat berupa berita politik, ekonomi, atau kejadian lain yang tidak terduga tapi dapat mempengaruhi sentimen investor dan harga saham,” jelasnya.

Dalam dunia ekonomi, konsep ini pertama kali dikemukakan oleh ekonom Amerika Irving Fisher pada tahun 1907.

Sunspot news dapat berupa rumor politik, kebijakan yang tidak jelas, atau berita negatif lainnya yang menciptakan ketidakpastian di pasar.

Baca Juga: Bagikan Ribuan Takjil, Bentuk Kepedulian PHDI bersama Umat Hindu Jabar Terhadap Sesama

Henri menyoroti beberapa isu yang berkembang dalam beberapa waktu terakhir, yang menurutnya berkontribusi terhadap merosotnya IHSG.

Rumor mengenai kemungkinan keluarnya Sri Mulyani dari kabinet Presiden Prabowo, kontroversi seputar RUU TNI, serta ketidakjelasan dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi menjadi faktor yang meningkatkan kekhawatiran investor.

Henri juga menyoroti minimnya respons pemerintah terhadap isu-isu ini, yang semakin memperburuk situasi di pasar saham.

Henri Subiakto menilai bahwa peran komunikasi dalam menjaga stabilitas pasar sangat krusial, terutama dalam era di mana persepsi publik memiliki dampak langsung terhadap kondisi ekonomi.

Baca Juga: Sepak Bola RI Siap Mendunia! Prabowo Resmikan 17 Stadion Standar FIFA