Bisnisbandung.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kondisi pasar keuangan global.
Menurut Sri Mulyani mulai menunjukkan stabilisasi usai sempat terguncang pada awal April.
Hal ini turut berdampak positif terhadap penguatan nilai tukar rupiah serta kinerja pasar keuangan Indonesia secara keseluruhan.
Baca Juga: Singgung Problem Intelektual Bangsa, Rocky Gerung: Banyak Bicara, Sedikit Pikir
Dalam paparannya Sri Mulyani menjelaskan bahwa gejolak pasar global yang dipicu kebijakan tarif Presiden Donald Trump kini relatif mereda.
“Nilai tukar berbagai negara cenderung menguat atau depresiasinya mengecil. Termasuk rupiah kita,” ujar Menkeu yang dikutip dari youtube kompas.
Sri Mulyani memaparkan hingga akhir April 2025 rupiah mengalami depresiasi 1,6% year-to-date.
Namun dalam satu setengah bulan terakhir sejak pengumuman retaliasi tarif AS rupiah justru menunjukkan penguatan atau apresiasi sebesar 1,9%.
“Jadi koreksi dari depresiasi year-to-date, dalam satu setengah bulan terakhir kita mengalami apresiasi,” katanya.
Baca Juga: Tegaskan Perjudian Haram, MUI Tolak Legalisasi Kasino
Tak hanya nilai tukar, kinerja pasar saham juga positif.
Menurut Sri Mulyani IHSG naik 0,9% secara year-to-date dan melonjak signifikan 9,7% dalam 1,5 bulan terakhir.
Sementara itu yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun juga menurun sebesar 15 basis poin yang menandakan membaiknya persepsi risiko dan menurunnya beban utang pemerintah.
Baca Juga: Sobary Geram Kiprah Bung Hatta Tak Tertandingi, Tapi Gibran Dinilai Terbaik?