Respon cepat China terhadap pandemi COVID-19 juga dinilai sebagai bentuk kesiapan negara dalam menghadapi krisis.
Tradisi lockdown yang berakar dari masa kekaisaran dianggap menjadi alasan mengapa China dapat dengan tegas dan cepat menutup wilayah yang terdampak wabah.
Di tengah ketegangan global dan polarisasi antar blok, China mulai mengambil langkah balasan terhadap negara-negara yang dinilai berkolaborasi dengan AS untuk melemahkan posisinya.
Baca Juga: Jhon Sitorus: Sakti Wahyu Trenggono dan Budi Gunadi Terkonfirmasi Anak Buah dari Jokowi
Tindakan seperti pengembalian pesawat Boeing yang sudah tiba di China dan pelarangan impor LNG serta propana dari Amerika, menjadi contoh nyata dari upaya perlindungan ekonomi nasional.
Dalam konteks ini, unjuk kekuatan seperti uji coba bom hidrogen juga dinilai sebagai bentuk sinyal peringatan bagi pihak-pihak yang mencoba mengganggu stabilitas China.
Pak Win menekankan bahwa tindakan ini bukan untuk memicu konflik, melainkan menunjukkan bahwa China siap jika harus menghadapi tekanan besar.***
Baca Juga: Indonesia Tak Akan Tunduk Buta pada Tekanan Impor AS, Luhut: Kita Paham Betul