Jhon Sitorus: Sakti Wahyu Trenggono dan Budi Gunadi Terkonfirmasi Anak Buah dari Jokowi

photo author
- Rabu, 23 April 2025 | 21:00 WIB
Jhon Sitorus (Tangkap layar youtube MPTV)
Jhon Sitorus (Tangkap layar youtube MPTV)

Bisnisbandung.com - Sejumlah menteri dalam kabinet saat ini diketahui masih aktif menjalin komunikasi intensif dengan mantan presiden, bahkan beberapa di antaranya secara terbuka menyebut Jokowi sebagai “bos”.

Pengamat politik Jhon Sitorus menyoroti secara tajam munculnya pernyataan dari dua menteri aktif, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang menyebut diri mereka masih sebagai anak buah Jokowi.

“Mungkin niatnya hanya bercanda, tetapi canda yang berulang kali diucapkan dari orang yang berbeda jelas menimbulkan sejumlah tanya. Apakah itu canda?” terangnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube MPTV, Rabu(23/4).

Baca Juga: Kuasa Hukum: Ada 4 Nama yang Akan Dilaporkan Terkait Isu Ijazah Jokowi

Menurut Jhon, hal ini mengindikasikan keterikatan loyalitas yang belum sepenuhnya beralih kepada kepemimpinan baru di bawah Presiden Prabowo.

“Ini artinya, baik Sakti Wahyu Trenggono maupun Budi Gunadi, terkonfirmasi masih menjadi anak buah dari Jokowi lewat pengakuannya sendiri,” gamblangnya.

Pernyataan tersebut dinilai mengaburkan batas antara kepemimpinan formal dan simbolik di tengah transisi kekuasaan.

Baca Juga: Dana MBG Diduga Digelapkan, Prabowo: Saya Akan Urus!

Jhon juga mempertanyakan etika politik di balik pengakuan itu, mengingat keduanya kini menjabat sebagai pembantu presiden yang baru, namun masih mengidentifikasi diri sebagai bawahan dari presiden sebelumnya.

Kondisi ini makin menarik perhatian publik setelah rangkaian kunjungan sejumlah menteri ke kediaman pribadi Jokowi di Solo, pasca pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Momen-momen ini menambah kuat persepsi bahwa mantan presiden masih memegang pengaruh besar di balik layar pemerintahan saat ini.

Baca Juga: Tanggapi Isu Taman Safari, Dedi Mulyadi: Kekerasan Tak Boleh Ada di Jawa Barat!

Jhon Sitorus menganggap bahwa interaksi seperti ini bukan sekadar silaturahmi Lebaran, melainkan dapat dibaca sebagai sinyal politik yang memperkuat dugaan soal adanya “matahari kembar” dalam struktur kekuasaan nasional.

 Ia melihat adanya realitas di mana pemerintahan secara de jure dijalankan dari Jakarta, namun bayang-bayang pengaruh de facto masih berpusat di Kota Solo.

Pernyataan para menteri yang menyebut Jokowi sebagai “bos” di ruang publik dinilai sebagai bentuk pengakuan terselubung atas keberlangsungan pengaruh mantan presiden dalam pemerintahan sekarang.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X