bisnisbandung.com - Pemerintah Indonesia menegaskan optimismenya dalam mencapai target investasi sebesar Rp1.900 triliun pada tahun 2025.
Keyakinan ini didasarkan pada realisasi investasi yang telah tercapai pada semester pertama, sebagaimana disampaikan dalam keterangan resmi usai Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Jakarta pada 6 Agustus 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini telah mencapai 5,12%, menjadikannya salah satu yang tertinggi di kawasan G20 dan ASEAN.
Baca Juga: Heboh! Protes Warga Pati Kenaikan PBB 250%, Bupati Sebut Ini Kondisi Mendesak
“Dengan pertumbuhan 5,12%, kita ini menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN,” jelasnya di Konferensi Pers usai Sidang Paripurna , Rabu (6/8).
Pertumbuhan ini turut berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja, dengan jumlah penduduk terserap di angkatan kerja mencapai hampir 98%.
Dalam sidang tersebut, Presiden RI menekankan pentingnya daya saing nasional dan percepatan reformasi perizinan usaha.
Pemerintah telah menerapkan sistem perizinan berbasis fiktif positif melalui PP terbaru, yang diharapkan dapat mempercepat proses perizinan dalam sistem OSS (Online Single Submission).
Baca Juga: Publik Dibuat Bingung Soal Penangkapan Pemain Judi yang Rugikan Bandar, Kompolnas Buka Suara
Hal ini menjadi bagian dari strategi untuk menciptakan iklim investasi yang lebih ramah dan efisien.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan di semester kedua 2025, pemerintah fokus pada peningkatan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.
Sejumlah program unggulan telah disiapkan, termasuk perluasan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor perumahan yang bersifat revolving.
Skema ini dirancang agar pelaku UMKM di sektor konstruksi dapat membangun lebih banyak unit hunian dengan dana yang sama.
Baca Juga: Program Tukar Sampah Jadi Telur, Inovasi Dedi Mulyadi untuk Masa Depan Anak Sekolah
Artikel Terkait
APBN 2025 Bocor, Ekonom: Pajak Gagal Capai Target, Ekonomi Indonesia di Ambang Krisis
IKN Telan Triliunan Rupiah, Pengamat ekonomi: Moratorium Jadi Solusi atau Bom Waktu APBN?
Ragam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Untuk Menurunkan Fenomena Rojali Dan Rohana
Masyarakat Menengah Terabaikan, Stimulus Ekonomi Dinilai Tak Tepat Sasaran
Eks Wamendag Kritik Program Pemerintah, Kebijakan Ekonomi Harus Peka terhadap Perubahan
Ekonomi Melemah, Masyarakat Andalkan Utang dan Gadai, Guru Besar Unair Soroti Akar Masalahnya