bisnisbandung.com - Ketua Asosiasi Ritel Asia Pasifik, Roy Mandey, menyoroti perubahan pola konsumsi masyarakat akibat melemahnya daya beli.
Menurutnya, pergeseran dari konsumsi barang fesyen ke sektor makanan dan minuman (FnB) menjadi tanda jelas keterbatasan finansial.
Ia menyebutkan, masyarakat kini lebih memilih pengeluaran yang murah dan praktis, seperti membeli kopi di pusat perbelanjaan, dibandingkan belanja pakaian atau produk retail lainnya.
Mandey mengungkapkan bahwa kondisi ini telah berdampak luas di sektor retail, termasuk makanan beku, baik yang dijual di dalam maupun luar mal.
Penurunan yang terjadi bahkan mencapai 20 persen. Ia menilai situasi ini tidak boleh dibiarkan berlarut, dan diperlukan langkah konkret untuk memulihkan daya beli masyarakat dari akar masalahnya.
“Nah, apa program buat mereka? Kewirausahaan. Kita baru tahunya disentuh oleh pemerintah, masyarakat marginal 18 juta,” ungkapnya dilansir dari youtube tvOneNews.
Baca Juga: Amnesti Hasto Dinilai sebagai Upaya Akhiri Fragmentasi Politik Nasional
Salah satu solusi yang ia dorong adalah penguatan program kewirausahaan. Menurutnya, pendekatan ini lebih relevan dibanding menunggu program besar seperti pembangunan industri atau koperasi yang belum jelas efektivitasnya.
Ia menekankan pentingnya stimulus yang benar-benar menyentuh kebutuhan transaksi masyarakat kelas menengah ke bawah, bukan sekadar subsidi bersifat konsumtif seperti diskon tiket pesawat atau tol saat mudik.
“Nah, sekarang masyarakat kelompok menengah yang turun, yang drop, yang di-PHK dan yang akan di-PHK, bagaimana penanganannya? Mau dibiarkan aja?” tegasnya.
Mandey juga menyoroti bahwa masyarakat kelas menengah, yang kini mulai tertekan bahkan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), belum mendapatkan perhatian yang memadai dari pemerintah.
Fokus kebijakan selama ini dinilai hanya menjangkau masyarakat marginal, padahal kelompok menengah yang turun kelas juga sangat membutuhkan intervensi.***
Baca Juga: Proporsi Konsumsi Makanan Naik, Sinyal Krisis Daya Beli Masyarakat
Artikel Terkait
Kelas Menengah Tergerus, Pengamat Ungkap Konsumen Kini Pilih Makan daripada Belanja Baju
Kaget Indonesia Negara Termiskin di Kelas Menengah Atas? Ini Penjelasannya
Harga Tanah dan Biaya Konstruksi Naik, Kelas Menengah Kian Sulit Miliki Rumah
Isu Ijazah Kini Picu Ketegangan Koalisi Politik, Pengamat Nilai Ini Berdampak Pada Kewibawaan Presiden Prabowo
Surat Haru Siswi Sekolah Rakyat untuk Presiden Prabowo, "Kami Kini Punya Masa Depan!"
Amien Rais Sentil Prabowo: "Segera Pisah dari Bayang-Bayang Jokowi!"