bisnisbandung.com - Dalam sejarahnya, Suriah, negeri yang pernah menjadi pusat peradaban dunia Islam, kini berubah menjadi medan perang berkepanjangan.
Negara yang dahulu menjadi saksi kejayaan berbagai imperium ini kini hanya menyisakan puing-puing sejarah yang penuh kesedihan.
Dilansir dari youtube Kendati Demikian, Suriah adalah rumah bagi salah satu peradaban tertua di dunia. Berabad-abad lalu, tanah ini menjadi panggung bagi berbagai kerajaan besar, dari Firaun Mesir, Kekaisaran Romawi, hingga Dinasti Umayyah.
Kota Damaskus, yang dijuluki sebagai kota tertua di dunia yang masih dihuni hingga kini, pernah menjadi ibu kota Dinasti Umayyah yang menguasai wilayah dari Spanyol hingga India.
Baca Juga: Janji Efisiensi Prabowo Dipertanyakan, Mohamad Sobary: Cuma Wacana!
Masjid Umayyah yang megah menjadi simbol kejayaan arsitektur Islam, sementara pasar Al-Hamidiyah tetap menjadi pusat perdagangan selama berabad-abad.
Selain Damaskus, Aleppo juga menjadi kota penting dalam sejarah Suriah. Kota ini terkenal dengan bentengnya yang megah dan pasar tradisionalnya yang merupakan salah satu yang tertua di dunia.
Sayangnya, konflik yang berkecamuk telah menghancurkan sebagian besar warisan budaya ini.
Palmira, yang pernah menjadi salah satu pusat perdagangan terpenting di dunia, kini hanya menyisakan reruntuhan.
Kuil Bel, simbol keberagaman budaya dan agama, dihancurkan oleh kelompok ISIS pada tahun 2015, menandai kehancuran salah satu warisan budaya terbesar dunia.
Sementara itu, Ugarit menjadi tempat lahirnya salah satu sistem alfabet pertama di dunia.
Keberadaan kota ini membuktikan bahwa Suriah bukan hanya pusat perdagangan, tetapi juga pusat perkembangan intelektual yang mendunia.
Suriah memiliki cadangan minyak dan gas yang cukup signifikan, dengan produksi sebelum perang mencapai sekitar 385.000 barel per hari.
Baca Juga: Pekerja Resah Setelah Tempat Wisata Dibongkar! Ini Solusi Dedi Mulyadi