Marcus Aurelius mengingatkan kita bahwa kita hanya sebentar di sini, dan kita tidak bisa menghindari kenyataan bahwa hidup kita akan berakhir.
Namun, kesadaran akan kefanaan ini juga memberi kita alasan untuk menghargai setiap momen yang kita miliki.
3. Menerima kemalangan sebagai bagian dari hidup
Kesulitan adalah tak terhindarkan, dan melawan takdir hanya akan menimbulkan lebih banyak penderitaan.
Sebaliknya, kita harus mengembangkan ketabahan untuk menghadapi rintangan, karena setiap kesulitan membawa pelajaran dan pertumbuhan.
Baca Juga: Mendag Zulkifli Hasan Ungkap 4 SPBU Curang, Konsumen Harus Waspada!
4. Menerima perubahan sebagai sesuatu yang alami
Dunia di sekitar kita terus berubah, begitu juga dengan diri kita sendiri.
Meskipun banyak yang takut akan perubahan, kita harus memahami bahwa tanpa perubahan, tidak akan ada kemajuan.
Kita harus bersedia beradaptasi dan tumbuh bersama dengan perubahan tersebut.
Jadi, daripada berjuang melawan arus kehidupan, mari kita pelajari untuk merangkulnya.
Dalam ketidakpastian dan perubahan, kita dapat menemukan kedamaian dan pertumbuhan yang sejati.
Itulah yang diajarkan oleh Marcus Aurelius, dan itu adalah pelajaran yang masih relevan bagi kita hari ini.***
Artikel Terkait
Fitnah Terhadap Gerakan Feminisme, Inilah Dalang Lahirnya Budaya Patriarki di Nusantara
Wajib Tahu, Ini Dia Berbagai Tradisi Unik Ramadhan Beberapa Negara Muslim di Benua Afrika
Empat Gerhana Terjadi pada Tahun 2024: Tanda-tanda Astronomi yang Menakjubkan dan langka dalam setahun
Tradisi Unik Ramadhan di 8 Negara Benua Eropa, Mulai dari Tembak Meriam Sampai Pergi ke Dokter
Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret satu-satunya Gerhana yang Dapat diamati di Indonesia Jangan Sampai terlewatkan, Catat Jadwal dan Waktunya
7 Cara Tingkatkan Vibrasi Spritual, Demi Membangun Ketenangan Jiwa