Bisnisbandung.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) bekerjasama dengan pemerintah daerah salurkan sejumlah bantuan bagi para peternak sapi perah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang hewan ternaknya mati atau dipotong bersyarat akibat terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Makmun mengatakan, pemberian kompensasi dan bantuan saat ini merupakan penyaluran tahap kedua yang dilaksanakan pemerintah dengan jumlah bantuan sebanyak 2.600.
"Nah, ini karena melalui proses penerbitan di bank semua (nominal bantuan) sudah masuk ke rekening hanya print bukunya yang masih bertahap, dan ini tahap ke dua yang kita antarkan kesini," kata Makmun disela sela kegiatan penyaluran kompensasi di Puskeswan KBB, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Rabu, (1/1/23) petang.
Baca Juga: Tempat Rental Komik Bertahan Di Era Gempuran Digital
Dirinya menuturkan, dari setiap hewan ternak baik berupa sapi perah, sapi potong, maupun kerbau yang mati atau dipotong bersyarat akibat terjangkit PMK mendapat kompensasi sebesar Rp.10.000.000/ekor.
"Seperti tadi ada yang empat jadi Rp.40 juta dan tiga ekor Rp.30 juta mau besar atau pun kecil ukuran hewan ternaknya, dan data itu semuamya melalui verifikasi," tuturnya.
Lebih lanjut Makmun, menjelaskan jika pemberian kompensasi dan bantuan ini merupakan janji Presiden Joko Widodo dan Kementan kepada para peternak di Indonesia yang terdampak PMK sejak 2022 lalu.
Untuk Provinsi Jawa Barat sendiri, jumlah hewan ternak yang terinfeksi PMK sebanyak 6.400 ekor dari total sebanyak 12.800 kasus di skala nasional.
Baca Juga: Dandim 0610 Tegaskan 'Stunting Adalah Masalah Yang Harus Ditangani Bersama'
"Di Jabar 3.000 sekian itu ada di Bandung Barat. Jadi memang yang banyak itu terdampak di sapi perah sehingga, Jabar yang kita tahu adalah sentra sapi perah dan sentranya lagi ada di KBB," jelasnya.
Dengan telah tersalurkannya kompensasi dan bantuan, dia mengharapkan, perekonomian dan produksi susu para peternak sapi dapat kembali pulih.
"InshaAllah tahap ke tiga bisa segera kita selesaikan sehingga para peternak bisa berusaha lagi beternak kembali dan memproduksi susu lagi," ungkapnya.***
Artikel Terkait
Sekjen PBB, Antonio Guterres, Mengecam Big Oil karena Menjajakan Kebohongan Besar Tentang Iklim
Jokowi Targetkan Angka Kemiskinan Ekstrem 0% di Tahun 2024. Tercapaikah Targetnya?
Airlangga Tegaskan Golkar Sudah Resmi Umumkan Calon Presiden
Mau Tau 6 Sifat Asli Wanita Aquarius? Berikut Sifat Dibalik Diri Mereka
Yuk, Dicoba! 7 Cara Membuat Pacar Nyaman dan Tidak Mau Pisah, Cewek Cowok Wajib Baca!
Serangan udara Israel menghantam Gaza setelah 9 warga Palestina tewas di Jenin