Bisnis Bandung - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Kota untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Salah satu inovasi yang dilakukan, yaitu kerjasama antara Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes dengan perbankan yang dilaunching Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum Senin 28/3/2022.
Launching Bumdes menjadi Bank Desa tersebut digelar di Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, dengan menampilkan produk hasil kreasi warga Kabupaten Garut yang sudah difasilitasi oleh Bumdes di desa masing-masing dan dikunjungi oleh Uu Ruzhanul Ulum.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, kolaborasi tersebut membuat Bumdes tidak hanya memfasilitasi masyarakat desa dalam hal produksi, tapi juga perbankan.
Kolaborasi tersebut diantaranya dalam hal penyetoran pajak kendaraan.
"Saya kira insya Allah mungkin sebagaimana arahan pak Gubernur, kita tidak terkesan bahwa Bumdes setelah dibantu kemudian hanya cicing, tapi mudah-mudahan bisa berkarya," ujarnya.
Saat ini sudah ada 41 Bumdes di Kabupaten Garut yang menjalankan upaya tersebut.
Nurdin Yana pun menyatakan, Bumdes yang paling menonjol dalam hal fungsinya sebagai perbankan berada di Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, yaitu Bumdes Barokah Jaya.
Sementara itu, ditenui saat melaunching Bumdes menjadi Bank Desa di Kabupaten Garut, Senin 28/3/2022, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyatakan
Pemerintah Provinsi Jabar fokus pada pembangunan desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Hal itu sesuai dengan janji dirinya dan Ridwan Kamil saat dilantik.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, berbagai inovasi dilakukan, diantaranya dengan mendorong Bumdes berinovasi, program satu desa satu produk, patriot desa, digitalisasi desa, desa wisata, hingga pengembangan UMKM di desa.
Uu Ruzhanul Ulum menekankan, berbagai inovasi tersebut pun dibuat, dengan tujuan agar masyarakat desa tetap tinggal di desa, dengan penghasilan kota dan bisnis mendunia.
"..sekarang masyarakat yang ada di Jawa Barat, 67% alamatnya di desa tapi diam di kota. Kalau ini dibiarkan, nanti akan berjubel masyarakat di perkotaan yang ujung-ujungnya kebutuhan akan meningkat,"
"maka tidak menutup kemungkinan ada masalah kriminal, ada masalah itu dan ini karena persaingan semakin ketat. Padahal sebenarnya untuk mencari penghidupan tidak usah di kota, di desa pun lebih banyak...," tegas Uu.
Artikel Terkait
Jelang Ramadhan, Harga Daging Sapi Di Kabupaten Bandung Barat Tembus 130 Ribu Rupiah Per Kilo
Jajaran Pengurus Baru Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung Resmi Dilantik
Lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO), Elektabilitas PDIP Tertinggi