seputar-bandung-raya

Jangan Panik, Penyakit Mulut dan Kuku Tak Menular dari Hewan ke Manusia, Tapi Ada Syaratnya...

Jumat, 13 Mei 2022 | 20:05 WIB
Disperindag Jabar Belum Temukan Peredaran Daging Sapi yang Terkena Penyakit Mulut dan Kuku. (Bisnisbandung.com/Budi Hartati)

Bisnis Bandung - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) baru-baru ini menjadi perbincangan di masyarakat karena ditemukan pada beberapa hewan ternak sapi di Jawa Barat.

Meski berbahaya bagi ternak, penyakit tersebut ternyata tidak menular dari hewan ke manusia atau zoonosis. Tapi, ada syaratnya agar penyakit tersebut tidak menular ke manusia.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, Arifin Soedjayana, aman dikonsumsi selama dimasak dengan benar.

Arifin menambahkan, berdasarkan pemeriksaan sampel yang dilakukan DKPP Jabar dan Tim Balai Veteriner Subang pada 7 Mei, ditemukan kasus PMK positif di Leles Garut sebanyak 25 ekor sapi potong, 3 ekor sapi perah, dan 5 ekor domba.

Baca Juga: Relaksasi di Alun Alun Cianjur, Menjadi Daya Tarik Unik di Sosial Media

Kasus PMK positif pun ditemukan di Tasikmalaya yaitu pada 18 sapi, dan di Kota Banjar pada 11 ekor sapi.

Pihaknya pun langsung mengeluarkan surat edaran kepada kepala dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di kabupaten/ kota di Jawa Barat untuk mewaspadai PMK.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Iendra Sofyan mengatakan, untuk mengatasi PMK, Satgas Pangan bersama Komite Pemulihan ekonomi Daerah telah melakukan rapat koordinasi.

Baca Juga: Cegah Hepatitis Mesterius Bagi Anak – Anak, Retno Listyarti: Jangan Menerapkan PTM 100 Persen

Selain itu. menurut Iendra, DKPP sudah mengidentifikasi sumber-sumber ternak, memperketat kerjasama dengan Dinas Perhubungan.

"DKPP juga memperketat jalur masuk ternak diantaranya di jembatan timbang, hingga mengaktifkan poin-poin kontrol untuk mengecek daging atau ternak yang masuk ke Jabar," ucapnya.

Iendra pun mengatakan, pihaknya belum menemukan keberadaan daging yang terinfeksi PMK di Jabar, berdasarkan pengawasan yang dilakukan Disperindag setiap 2 hari sekali di pasar.

"Di pasar belum signifikan, belum ada laporan dan temuan yang dilaporkan. Kami akan fokus ke hulu sebelum masuk ke Jawa Barat," pungkasnya.

Strategi untuk mengatasi penyebaran PMK, dilancarkan Pemprov Jabar melalui DKPP dengan rencana penutupan jalur pengeluaran ternak dan pasar ternak.

Halaman:

Tags

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB