Bisnis Bandung - Angka capaian booster di Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga saat ini, baru menyentuh persentase di angka 8 persen, dan hal itu dinilai masih rendah.
Padahal, Presiden Joko Widodo telah mengizinkan masyarakat mudik pada libur lebaran bulan Ramadan tahun 2022, setelah dua tahun dilarang akibat pandemi COVID-19.
Dimana pemerintah juga mewacanakan jika vaksinasi dosis ke tiga atau booster jadi syarat untuk masyarakat bisa mudik dan melakukan perjalanan antardaerah pada momen tersebut.
"Untuk angka booster di kita masih sekitar 8 persen. Tapi memang kondisi ini hampir di semua daerah, jadi rata-rata di bawah 10 persen," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Bandung Barat, Nurul Rasyihan, saat dihubungi Selasa (29/3) kemarin.
Baca Juga: Para Pedagang Makanan dan Pelaku UMKM di Lembang Terimbas Akan Naiknya Harga Minyak Goreng
Terkait kepastian booster jadi syarat masyarakat bisa melakukan mudik saat libur lebaran nanti. Nurul menerangkan jika pihaknya, hingga saat ini belum menerima arahan dari pemerintah pusat.
"Sampai sekarang belum ada, kalau memang nanti akan ada arahan pasti dari pusat atau kementerian melalui surat atau apapun itu, tentu nanti akan ditindaklanjuti oleh kami di daerah," terang Nurul.
Melandainya kasus COVID-19 beberapa waktu belakangan ini, menurut Nurul jadi faktor rendahnya minat warga di KBB untuk vaksinasi booster.
Baca Juga: Persediaan Vaksin Booster di Jabar Kosong
Hal tersebut terlihat dari angka capaian vaksinasi booster di daerah lain selain Bandung Barat yang rata-rata masih di bawah 10 persen.
"Tapi sebetulnya kan lebih dari itu bahwa booster memang harus segera kalau orangnya sudah vaksinasi 2 dosis dengan interval yang ditentukan. Dan syarat mudik juga bisa dibilang itu, sebagai strategi pemerintah agar meningkatkan capaian booster," jelas Nurul.***