PEMULIHAN ekonomi dunia dimulai paruh kedua tahun 2021. Namun pertumbuhan terlebih dahulu dirasakan negara maju. Amerika Serikat diprediksi akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Menurut IMF pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 5,6%. Melonjak dibanmdinmg tahun 2020 yang mengalami kontraksi minus 4,7%.
Amerika Serikat dan beberapa negara maju lainnya menghalami lonjakan ekonomi dan perdagangan setelah vaksinasi di negara itu hampir tuntas. Perekonomian AS melonjak sampai 7,0%. Sedangkan di negara lain, terutama negara berkembang, akibat pasokan vaksin yang lamban, pertumbuhan ekonominya juga terlambat. Pertumbuhan ekonomi di beberapa negara Asia justru diperkirakan menurun dibanding perkiraan awal. Semula preoyeksi pertumbuhan ekopnomi di negara betrkembang akan mencapai 6,9% direvisi menjadio 6,3%.
Pertumbuhan ekonomi di Asia, termasuk Tiongkok, tahun ini justru akan mengalami penurunan. India yang semula disebut-sebut sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi sangat pesat, ternyata harus menurunkan proyeksinya.Proyeksi pertumbnuhan ekopnomi India mencapai 12,5% kini dikoreksi menjadi 9.5%. Tiongkok juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonominya 0,3%. Pertumbuhan ekonomi rata-rata di ASEAN harus turun dari 4,9% menjadi 4,3%.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di negara sedang berkembang mengalami koreksi menurun. Sedangkan pertumbuhan ekonomi di negara maju dikoreksi naik. Menurut kajian IMF pertumbuhan ekonomi dunua akan terhjadi merata apabila vaksinasi dilakukan secara serempak. Masyarakat di negara maju dalam waktu relatif singkat melakukan vaksinasi. Masyarakat di negara berkembang, terutama di negara dengan populasi penduduk sangat tinggi dan letak geografis yang luas dan berpulau-pulau, vaksinasi tidak dapat selesai dfalam waktu singkat. Selain itu, negara betrkembang tidak memiliki akses yang luas dan mudah terhadap negara penghasil vaksin.
Seperri dimuat dalam Laporan Pembangunan Provinsui Jawa Barat yang dikeluarkan Bank Indonseia Perwakilan Jawa Barat, pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki prospek cukup cerah. Selain kepercayaan negara-negara maju terhadap Indonesia semakin baik, vaksinasi akan dilakukan secara akseleratif. Negara-negara penghasil vaksin,diimbau membuka akses lebih luas bagi negara-negara berkembang. Indonesia, misalnya, harus mensdatangkan vaksin dari beberswpa Negara ptodusen vaksi Ityuun pasokannya tidak sesuai dengan kebutuhan. Karena itu Inodnsie harus dapat memproduksi vaksin sendiri.
Dalam situasi yang belum kondusif, pertumbughan ekonomi nasional mendapat dorongan sangat kuat dari membaiknya perekonomian global. Pertumbuhan suginifikan di AS, membuka peluang bagi masuknya ekaspor Inodonesia. Investasi, baik dari pemerintah maupun swasta AS sudah mulai masuk ke Indonesia. Begitu pula hubungan dagang antara Indonesia dengan negara-negara Eropa dan Timur Tengah, diharapkan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.***