seputar-bandung-raya

Ramai Protes Rereongan Sapoe Sarebu! Dedi Mulyadi: Ini Bukan Pungutan, Ini Kemanusiaan!

Jumat, 10 Oktober 2025 | 09:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (dok youtube DPRD JAWA BARAT)


Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhirnya angkat bicara menanggapi ramainya protes publik terhadap gerakan donasi Rp1.000 per hari atau yang dikenal sebagai Rereongan Sapoe Sarebu.

Dalam penjelasannya Dedi Mulyadi menegaskan bahwa tidak ada kewajiban atau pungutan resmi bagi masyarakat untuk menyetor uang seribu rupiah setiap hari.

“Enggak ada mekanisme pungutan seperti itu. Ini bukan perintah tapi kemanusiaan untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong,” tegas Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Riri Riza dan Mira Lesmana Hidupkan Lagi Kisah “AADC” Lewat Drama Musikal “Rangga & Cinta”

Menurutnya gerakan ini bukanlah kebijakan baru melainkan bentuk modernisasi dari tradisi lama masyarakat Jawa Barat seperti beas perelek, beras jimpitan, hingga gasibu yang sudah lama dilakukan di berbagai daerah.

“Di Tasik sudah ada, di Garut juga sudah lama, di Subang pun sudah berjalan. Saya hanya ingin tradisi itu lebih tertata, terdigitalisasi, dan transparan,” ujarnya.

Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa gerakan donasi ini berfokus pada membantu warga yang menghadapi kebutuhan mendesak terutama di sektor pendidikan dan kesehatan.

Ia mencontohkan banyak warga datang ke rumah dinasnya untuk meminta bantuan ongkos berobat, membeli kebutuhan sehari-hari saat menunggu keluarga sakit, hingga membiayai anak sekolah.

“Masalah seperti itu enggak bisa dianggarkan dalam APBD karena sifatnya tidak terprediksi. Tapi kan tetap harus ada solusi,” kata Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Merasakan Bahagia Dalam Hadirat Tuhan

Ia menambahkan selama ini ia sering menutupi kebutuhan warga miskin menggunakan dana operasional gubernur maupun uang pribadinya.

Namun Dedi Mulyadi menyadari bahwa masalah semacam itu terlalu banyak jika hanya ditangani seorang diri.

“Setiap hari ada 500 sampai 1.000 orang datang ke rumah saya semuanya punya keluhan serupa. Jadi saya ingin desa dan kelurahan membuka ruang pengaduan supaya warga enggak perlu curhat di media sosial,” ujarnya.

Melalui gerakan Rereongan Sapoe Sarebu Dedi Mulyadi ingin setiap RT dan RW memiliki sistem donasi sukarela yang dikelola secara transparan dan digital.

Baca Juga: Manfaat Doa Afirmasi Positif Dalam Keberuntungan Hidup

Halaman:

Tags

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB