Bisnisbandung.com - Pemandangan miris terlihat di Kampung Tanjung, Desa Tanjung, Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Setiap hari anak-anak di kampung tersebut harus menyeberangi Sungai Cikarang yang berarus deras hanya untuk bisa berangkat ke sekolah.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti kondisi tersebut. Ia menegaskan bahwa situasi ini tidak boleh terus berlarut.
Baca Juga: Keluarga Arya Daru Belum Terima Informasi Lengkap, Kuasa Hukum Soroti Keterbatasan Bukti
Tanpa jembatan anak-anak itu bergandengan tangan bahkan ada yang digendong orang tuanya agar bisa sampai ke seberang.
Jembatan gantung yang dulu menjadi akses utama lenyap tersapu banjir bandang beberapa waktu lalu.
“Semangat anak-anakku. Di sinilah dibutuhkan kerjasama yang sama-sama kerja di semua tingkatan,” ujar Dedi Mulyadi dalam instagramnya.
Dedi Mulyadi mengakui bahwa fenomena anak-anak sekolah menyeberangi sungai masih banyak terjadi di Jawa Barat.
Jumlahnya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan titik yang membutuhkan jembatan baru.
Baca Juga: Pertemuan Keluarga dan Polda Metro Jaya Jadi Kunci Jawab Keraguan Kasus Arya, Ini Kata Kompolnas
“Beda dulu dengan sekarang. Dulu mereka tidak bisa speak up di media sosial, tidak bisa menyampaikan usulan. Hari ini mereka bisa menyampaikan langsung dan pemerintah harus merespons,” tegasnya.
Ia menyampaikan bahwa tim dari Pemerintah Provinsi Jabar bersama Dinas PUPR sudah melakukan pengecekan lapangan.
Dedi Mulyadi berjanji mulai tahun depan akan semakin banyak pembangunan jembatan penghubung antar kampung.
“Anak-anak tidak boleh lagi dipaksa bertaruh nyawa hanya untuk sekolah. Tahun depan kita bangun lebih banyak jembatan agar mereka terbebas dari ancaman sungai deras,” kata Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Eks Pimpinan KPK Menduga Menteri Kemnaker Pasti Tahu Korupsi K3