Ia meminta setiap kepala daerah bekerja lebih cekatan tidak hanya mengandalkan anggaran tetapi juga empati.
“Semua orang bicara anggaran, bicara keuangan. Lupa bahwa di balik anggaran ada rasa dan cinta. Itulah yang bisa mengadakan yang ada, mentiadakan yang tiada,” tuturnya.
Gubernur berharap tragedi memilukan ini menjadi momentum perbaikan serius dalam pelayanan publik agar masyarakat Jawa Barat benar-benar merasakan hadirnya negara.***