Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat suara terkait kasus dugaan keterlambatan penanganan persalinan di RSUD Linggajati Kuningan yang menyebabkan seorang bayi meninggal dunia.
Dedi Mulyadi memberikan apresiasi atas langkah cepat Bupati Kuningan yang langsung menonaktifkan Direktur RSUD tersebut.
Dalam instagramnya, Dedi Mulyadi menyampaikan duka mendalam dan rasa prihatin terhadap insiden tersebut.
Baca Juga: 10 Tahun Bicara Riza Chalid, Sudirman Said: Sikap Kekuasaan yang Menentukan
Ia menyebut bayi yang meninggal adalah anak yang sangat dinantikan oleh pasangan suami istri selama tujuh tahun.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kuningan atas langkahnya menonaktifkan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Linggajati atas kasus lambannya penanganan kelahiran seorang ibu yang menyebabkan bayinya meninggal. Bayi ini sangat dinanti oleh kedua orang tuanya," ujar Dedi Mulyadi.
Gubernur Dedi Mulyadi berharap kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh fasilitas kesehatan khususnya milik pemerintah daerah.
Ia menekankan pentingnya perbaikan layanan rumah sakit dan peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan.
"Semoga ke depan pelayanan RSUD makin baik, pegawainya makin sejahtera, dan rakyat mendapatkan layanan yang memadai baik umum maupun yang dijamin BPJS," tambahnya.
Baca Juga: Tersangka tapi Tak Dikejar, Pakar Hukum Pidana Kritik Kejaksaan dalam Kasus Riza Chalid
Lebih lanjut Dedi Mulyadi juga berharap proses investigasi atas kasus ini dapat berjalan secara objektif dan transparan.
Ia menekankan bahwa hak-hak warga harus dilindungi dan tidak boleh dikorbankan akibat kelalaian sistem.
"Semoga nanti bisa melahirkan hasil penyelidikan yang objektif terhadap masalah tersebut," tutup Dedi Mulyadi.
Sebelumnya viral di media sosial keluhan keluarga pasien yang menyebut lambannya penanganan medis saat proses persalinan di RSUD Linggajati.
Baca Juga: Siapa Membesarkan Riza Chalid? Pengamat Singgung Sponsor Kekuasaan di Balik Migas