BPS Tak Berani Umumkan Data Kemiskinan? Awalil Rizky: Ada yang Disembunyikan!

photo author
- Kamis, 17 Juli 2025 | 15:00 WIB
ekonom senior Awalil Rizky (dok youtube Awalil Rizky)
ekonom senior Awalil Rizky (dok youtube Awalil Rizky)


Bisnisbandung.com - Badan Pusat Statistik (BPS) secara mengejutkan menunda rilis data kemiskinan terbaru yang seharusnya diumumkan pada Juli 2025.

Penundaan ini menimbulkan tanda tanya besar, termasuk dari ekonom senior Awalil Rizky yang mempertanyakan alasan di balik langkah tak lazim tersebut.

Dalam tayangan kanal YouTube pribadinya, Awalil Rizky menyebut penundaan ini bukan hanya tidak lazim tapi juga berpotensi menimbulkan kecurigaan publik terhadap validitas dan integritas data kemiskinan yang rutin dirilis dua kali setahun oleh BPS.

Baca Juga: Cara Menghadapi Orang Yang Denial

"Kok tiba-tiba ditunda? Padahal selama belasan tahun data kemiskinan Maret selalu diumumkan awal hingga pertengahan Juli. Kalau sekarang dibilang mau 'peningkatan kualitas data', artinya selama ini datanya belum berkualitas?" sindir Awalil Rizky.

Menurut pengamat ekonomi jebolan UGM itu selama ini BPS dikenal konsisten dan presisi dalam merilis berita resmi statistik (BRS).

Namun penundaan kali ini justru memunculkan dugaan liar salah satunya soal kemungkinan data yang "dikoreksi" agar tidak menunjukkan angka kemiskinan yang memburuk.

"Kalau nanti angkanya turun drastis malah makin bahaya. Bisa-bisa publik menganggap datanya 'dikondisikan' supaya situasi terlihat baik-baik saja di tengah tekanan ekonomi," tegasnya.

Baca Juga: Kesempatan Emas! Blibli Sedang Mengadakan Promo HP Bagi Anda yang Ingin Membeli HP Baru

Awalil Rizky juga menggarisbawahi bahwa sejak 2007 BPS nyaris selalu konsisten mengumumkan data kemiskinan dua kali setahun, bulan Juli untuk data Maret dan bulan Januari untuk data September.

Satu-satunya pengecualian hanya terjadi di tahun 2023 di mana data kemiskinan September tidak diumumkan.

Situs resmi BPS memang mencantumkan pengumuman penundaan dengan alasan “peningkatan kualitas data”, namun tidak menyebutkan kapan rilis pengganti akan diumumkan. “Akan diumumkan segera,” begitu bunyi keterangan resmi mereka.

“Kalau memang demi peningkatan kualitas berarti sebelumnya kualitasnya bermasalah dong? Atau jangan-jangan sekarang datanya sedang dikosmetik?” tanya Awalil Rizky retoris.

Ia juga menilai sistem digitalisasi data BPS saat ini sudah sangat baik bahkan diakui oleh lembaga statistik internasional sebagai salah satu yang paling transparan di antara negara berkembang.

Baca Juga: Kebijakan Pajak Pedagang Online Dinilai Sudah Tepat, CELIOS: Ini untuk Menyetarakan Pedagang

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X