Karena itu ia menyayangkan langkah penundaan yang justru membuat publik bertanya-tanya dan berpotensi menurunkan kepercayaan terhadap institusi statistik negara.
Lebih jauh Awalil Rizky berharap media dan masyarakat sipil ikut menyoroti dan mendesak BPS untuk menjelaskan secara terbuka alasan pasti penundaan ini.
“Ini bukan soal teknis biasa. Ini soal transparansi. Jangan sampai lembaga sekelas BPS ikut terlibat dalam permainan persepsi. Data harusnya bicara jujur bukan disesuaikan dengan suasana politik,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
HMI Bukan Organisasi Tumbuh dari Bawah!’ Adi Prayitno: Cak Imin Jadi Biang Keributan
Wali Kota Bandung Ubah Jam Masuk Sekolah! Farhan: Siswa SD-SMP-SMA Dipaksa Bangun Lebih Pagi
Viral Video Asusila Lisa Mariana, Polda Jawa Barat Bongkar Jalur Penyebarannya: Ada Telegram & Situs Komersial!
Tokoh Senior Politik Bongkar “Sindrom Eksistensi” Jokowi: Masih Panjat Panggung Politik Meski Sudah Pensiun!
Wakil Presiden Gibran Harus Turun Langsung ke Papua, Pengamat Politik: Jangan Cuma Jadi Pajangan!
Gibran Dikirim ke Papua Pembenci Heboh! Ade Armando: Itu Tugas Negara Bukan Pembuangan!