Ia menegaskan bahwa kepemimpinan bukan soal jabatan melainkan tanggung jawab kepada rakyat.
“Jangan jadikan rakyat sebagai kekeset demi jabatan! Rakyat harus jadi tujuan bukan alat politik,” tuturnya disambut riuh tepuk tangan.
Di akhir pidatonya Dedi Mulyadi mengajak masyarakat Bogor khususnya warga Parung Panjang, untuk kembali ke nilai-nilai leluhur Sunda yang menjunjung tinggi kelestarian alam.
“Balik deui ka ajaran karuhun! Miara gunung, miara walungan, miara alam! Aing teu rido rakyat aing dijadikeun korban terus!” seru Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Jerat Hukum Makin Berat, Zarof Ricar Tersangka Lagi di Temuan Baru Kejaksaan
Dedi Mulyadi menegaskan, dirinya akan menjadi "bapa" bagi seluruh rakyat yang terpinggirkan akibat pembangunan yang tak berpihak.
Ia berjanji akan terus memperjuangkan keadilan bagi rakyat kecil tanpa takut berhadapan dengan para pemilik modal dan pejabat yang bersembunyi di balik dalih pembangunan.***