Bisnisbandung.com - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan buka-bukaan soal program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu).
Program rutilahu tengah digencarkan Pemkot Bandung.
Farhan menyebut meski program ini sepenuhnya di luar APBD alias 100% gotong royong dampaknya justru terasa hingga ke perputaran ekonomi.
Baca Juga: Macam-macam Gangguan Tidur Dan Cara Mengatasinya
"Ini kan Rutilahu Gotong Royong,di luar APBD 100 persen. Jadi memang tidak semulus kalau kita pakai APBD," kata Farhan dalam instagramnya.
Ia menjelaskan program ini menyasar 500 rumah warga yang masuk kategori rutilahu di sejumlah kawasan Bandung.
Seperti Blok Jamika, Kopo, Kiara Condong, Babakan Ciparay, hingga Bandung Kulon.
Pada tahap awal 100 rumah di Kelurahan Jamika dan Kopo sudah mulai diperbaiki.
Namun di balik semangat gotong royong itu Farhan mengakui adanya kendala lapangan. Salah satunya kelangkaan tenaga kontraktor.
Baca Juga: Industri Kreatif Yang Sedang Naik Daun Saat Ini, Tangkap Peluangnya!
"Sedih dan tegang karena kita kekurangan tenaga kontraktor. Tapi juga senang karena berarti kontraktor sudah dapat kerjaan. Ekonomi berputar nih," ujarnya.
Farhan menambahkan proyek ini melibatkan berbagai pihak seperti Yayasan Buddha Tzu Chi, pengusaha, hingga warga sekitar.
Pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator dan pendorong kolaborasi.
"Ini memang kerja bareng. Swasta, pengusaha, Yayasan Buddha Tzu Chi, Pemkot Bandung, dan tentu saja warga," tambahnya.