Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi buka suara soal video dirinya yang viral memarahi suporter Persikas Subang.
Momen itu terjadi saat agenda "Nganjang ka Rakyat" di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Subang.
Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram resminya, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa sikap tegasnya muncul karena adanya indikasi politik terhadap anak-anak di balik aksi para suporter tersebut.
Baca Juga: Dibalik Kritik Amerika Serikat, Ada Apa dengan QRIS dan Kepentingan Korporasi Global?
Dedi Mulyadi menyebut bahwa klub sepak bola Persikas Subang saat ini bukan lagi klub yang dikelola secara tradisional.
Melainkan sudah menjadi entitas profesional yang ditangani oleh sebuah perusahaan.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Jabar tidak berwenang mencampuri urusan manajerial klub yang kini dikelola swasta.
"Kalau pun pemerintah ingin membantu cukup dalam bentuk sarana dan prasarana. Tidak bisa masuk dalam pengelolaan keuangan ataupun manajemen," ujar Dedi Mulyadi.
Mantan Bupati Purwakarta itu menyayangkan keterlibatan para remaja dalam aksi protes yang membentangkan spanduk penolakan terhadap penjualan klub.
Baca Juga: Peran Menteri Tidak Bisa Dikecualikan, ICW Soroti Kasus Korupsi Pengadaan Laptop
Ia menyebut para suporter berasal dari berbagai kecamatan, bahkan ada yang masih berstatus pelajar SMP.
"Mereka datang malam-malam naik motor dari berbagai tempat. Ini sudah terkoordinir. Saya sangat menyesalkan kalau anak-anak kecil ini jadi korban politisasi," katanya.
Dedi Mulyadi bahkan menduga sebagian dari mereka dalam kondisi tak sadar karena diduga mengonsumsi minuman keras sebelum aksi.
Dalam pernyataannya Dedi Mulyadi menegaskan bahwa olahraga dan politik tidak boleh dicampuradukkan, apalagi sampai melibatkan anak-anak.
Baca Juga: Sejak 2021 ICW Sudah Curiga, Kejanggalan Pengadaan Laptop di Kementerian Pendidikan