Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun langsung meninjau lokasi pembakaran mobil milik anggota polisi.
Pembakaran mobil polisi itu terjadi di Kampung Baru, Harjamukti, Kota Depok.
Dalam kunjungannya Dedi Mulyadi menemukan sejumlah fakta mencengangkan terkait kependudukan warga di wilayah tersebut.
Baca Juga: Indonesia Tak Akan Tunduk Buta pada Tekanan Impor AS, Luhut: Kita Paham Betul
Dikutip dari youtube Warta Kota Production, Dedi Mulyadi menjelaskan “Kebanyakan warga di Kampung Baru ini tidak punya KTP Depok.”
“Mereka sudah tinggal puluhan tahun tapi identitasnya masih Jakarta, Bekasi, bahkan ada yang tidak punya KTP sama sekali,” ujar Dedi Mulyadi.
Kondisi itu menurut Dedi Mulyadi berpotensi memicu persoalan sosial yang lebih luas.
Ia menegaskan akan mempertemukan Pemkot Depok dengan Dirjen Dukcapil Kemendagri untuk mencari solusi atas persoalan kependudukan dan pertanahan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Disinggung Soal Antisipasi soal Ekonomi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan Ungkap Peran DEN
Kasus ini mencuat setelah terjadinya aksi pembakaran mobil milik anggota Satreskrim Polres Metro Depok saat hendak menangkap buron berinisial TS yang disebut sebagai pimpinan ormas setempat.
Penangkapan itu berujung kericuhan dan aksi pembakaran kendaraan aparat.
Dedi Mulyadi juga menyinggung pentingnya pembentukan Satgas Anti-Premanisme yang melibatkan unsur pemerintah, TNI, dan Polri.
“Kita ingin zero premanisme, apalagi Depok berbatasan langsung dengan Jakarta. Harus ada langkah tegas dan komprehensif,” katanya.
Selain itu Dedi Mulyadi menyoroti lemahnya tata kelola kependudukan dan tata ruang di Depok.
Baca Juga: Jhon Sitorus: Sakti Wahyu Trenggono dan Budi Gunadi Terkonfirmasi Anak Buah dari Jokowi