Gubernur Dedi Mulyadi juga menyoroti plat nomor truk yang berasal dari Jakarta.
Ia mempertanyakan kontribusi pajak dari truk-truk tersebut terhadap Jawa Barat mengingat dampak kerusakan justru ditanggung oleh pemerintah provinsi.
“Pajaknya bayar di Jakarta tapi jalan Jawa Barat yang rusak. Terus saya yang harus ngomean? Wajar saya marah!” cetusnya.
Aksi blusukan Dedi Mulyadi itu menuai dukungan dari warga setempat.
Baca Juga: Ironis! Amerika Serikat Sekarang Tertutup, Cina Malah Terbuka, Sorotan Leonard Hartono
Mereka ikut mengeluhkan kondisi jalan yang rusak dan penuh debu bahkan disebut sebagai gerbang tol paling kotor di Jawa Barat saat ini.
Dedi Mulyadi menegaskan akan membuat perjanjian kerja antara Pemprov Jabar, dinas terkait, dan pihak perusahaan pengangkut tanah untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.
Ia juga meminta perusahaan menyediakan sistem penyemprotan otomatis agar kendaraan keluar dari kawasan industri dalam keadaan bersih.
“Kalau ingin usaha di Jawa Barat ya hormati tata kelola yang baik. Jangan hanya cari untung tapi meninggalkan kerusakan,” tutupnya.***