Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta aparatur sipil negara (ASN) lebih bersyukur dan tidak banyak mengeluh terutama selama bulan Ramadan.
Ia bahkan membandingkan kebijakan jam kerja ASN dengan buruh pabrik yang dinilainya jauh lebih berat.
Menurut Dedi Mulyadi ASN memiliki banyak keuntungan dibandingkan pekerja pabrik.
Baca Juga: Halte Transjakarta Petukangan Utara Resmi Berganti Nama Menjadi Petukangan D’Masiv
Mulai dari gaji tetap, tunjangan kinerja yang tinggi, hingga jaminan pekerjaan tanpa risiko pemutusan hubungan kerja (PHK).
Oleh karena itu ia mengingatkan agar ASN tetap menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak terlalu banyak protes terhadap kebijakan yang ditetapkan.
Dikutip dari Instagram pribadinya, Dedi Mulyadi menjelaskan "Kita ini jadi ASN harus bersyukur banget. Kenapa? Karena produktif atau tidak gajinya tetap sama."
"Bahkan ASN yang rajin dan malas pun gajinya sama dengan berbagai istilah tunjangan lainnya," ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi juga menyoroti bahwa jam kerja ASN relatif tetap dan tidak mengalami perubahan drastis.
Baca Juga: Bisa Mengatasi Ketombe, Inilah 8 Manfaat Daun Pandan Menurut Dokter Ema
Berbeda dengan buruh pabrik yang harus bekerja dengan sistem shift termasuk di malam hari serta menghadapi tekanan target produksi yang ketat.
Dedi Mulyadi mengatakan "Coba bayangkan dengan orang kerja di pabrik. Ada yang shift jam 11 malam ada yang subuh, digilir. Mereka nggak pernah ngeluh soal urusan anak sekolah atau lainnya."
"Mereka fokus kerja karena ada target produksi yang harus dikejar. Kalau tidak tercapai bisa dimarahi bahkan di-PHK," tegasnya.
Dedi Mulyadi menambahkan bahwa saat ini banyak pabrik yang mengalami kesulitan akibat kebijakan impor yang dinilainya kurang tepat.
Baca Juga: Naik Pitam! Donald Trump Usir Presiden Ukraina Zelensky, Simak Kronologi Lengkapnya