Tausiyah Ramadan Rocky Gerung, Dari Qana'ah hingga Kritik terhadap Penguasa

photo author
- Senin, 3 Maret 2025 | 17:00 WIB
Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)
Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)


Bisnisbandung.com - Rocky Gerung kembali mencuri perhatian dengan tausiyah Ramadan yang berjudul "Qana'ah, Terimo Ing Pandum".

Dalam ceramahnya Rocky Gerung menekankan pentingnya nilai kesederhanaan, refleksi diri, serta menghubungkannya dengan kondisi sosial-politik di Indonesia saat ini.

Dalam youtubenya Rocky Gerung menjelaskan bahwa ibadah puasa memiliki dimensi sosial yang dalam.

Baca Juga: Bisa Mengatasi Ketombe, Inilah 8 Manfaat Daun Pandan Menurut Dokter Ema

Selain menahan lapar dan haus puasa juga menguji kemampuan manusia untuk mengendalikan ego.

Ia menyebut bahwa dalam situasi sosial-politik yang penuh gejolak pengendalian diri menjadi kunci dalam menyikapi berbagai permasalahan bangsa.

Rocky Gerung menjelaskan "Puasa sebetulnya adalah peralatan batin manusia untuk mengontrol ego."

"Di dalam kondisi sosial yang berantakan kita harus bisa menemukan cahaya agar politik tidak hanya menjadi ajang tukar tambah kepentingan tetapi juga sebagai sarana berbagi dan merasakan kesulitan bersama," kata Rocky Gerung.

Tak hanya membahas makna spiritual Ramadan Rocky Gerung juga menyinggung situasi sosial-politik Indonesia yang menurutnya sedang mengalami kegelapan akibat berbagai skandal korupsi dan kebijakan yang tak berpihak kepada rakyat.

Baca Juga: Naik Pitam! Donald Trump Usir Presiden Ukraina Zelensky, Simak Kronologi Lengkapnya

"Korupsi terjadi karena kejujuran tidak dihasilkan. Maka tugas pertama pemerintah adalah menegakkan amar makruf nahi mungkar. Kejujuran harus dimulai dari penguasa, bukan rakyat kecil," tegasnya.

Ia juga mengkritik kebijakan ekonomi yang dinilai tidak adil termasuk kesulitan rakyat dalam mendapatkan bahan makanan, pupuk, dan BBM yang berkualitas.

Menurutnya ini semua adalah bukti bahwa pemerintah belum sepenuhnya menjalankan tugasnya dalam menyejahterakan masyarakat.

Rocky Gerung kemudian mengangkat konsep qana'ah atau menerima dengan cukup yang dalam budaya Jawa dikenal sebagai "terimo ing pandum".

Baca Juga: Muslim Cham Hanya Ramadan Selama 15 Hari, Simak Seluk-Beluknya!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X