Ia menekankan bahwa sikap ini bukan berarti pasrah pada keadaan melainkan memahami bahwa kecukupan adalah bentuk kedamaian batin dan jalan untuk mencegah ketamakan serta korupsi.
"Qana'ah berarti menerima dengan cukup, bukan berarti menyerah. Justru dengan memahami bahwa rezeki sudah ditentukan kita tidak perlu merampas hak orang lain apalagi mencuri uang negara," jelasnya.
Di penghujung tausiyahnya Rocky Gerung mengingatkan bahwa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk refleksi bagi seluruh rakyat termasuk para pemimpin.
Baca Juga: Jaksa Suap dan Gratifikasi! Jhon Sitorus: Bagaimana Kejaksaan Bisa Dipercaya?
Ia berharap pemerintahan yang baru terutama di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo bisa benar-benar menepati janji kampanyenya untuk memberantas korupsi dan membangun sistem pemerintahan yang lebih adil.
"Masyarakat menunggu, apakah janji-janji itu hanya sekadar ucapan politik atau benar-benar akan diwujudkan. Jika benar ingin membangun bangsa yang fitri, kejujuran harus menjadi fondasi utama," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Pertamax Dioplos, Rudi S Kamri: Saya Marah, Saya Tertipu!
Seruan Salemba! Guru Besar Dukung Mahasiswa, Rocky Gerung: Prabowo Tak Bisa Lagi Anggap Remeh
Peringatan Keras bagi Pejabat Nakal! Ray Rangkuti: Spirit Islam Anti-Korupsi
Selamat Ginting Bongkar Dugaan Pelanggaran Pemerintahan Prabowo: Sengaja atau Dimanfaatkan?
Awal Puasa di Indonesia Tak Sama dengan Malaysia & Brunei? Ini Kata Menteri Agama Nasaruddin
DANANTARA Guncang Pasar! IHSG Anjlok, Rupiah Tertekan, Tonny Hermawan Adikarjo: Apa yang Terjadi?