Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menegaskan bahwa sekolah di Jabar dilarang menyelenggarakan study tour jika terdapat pungutan biaya kepada siswa.
Dedi Mulyadi juga mengkritik berbagai kegiatan sekolah lain yang membebani orang tua murid seperti renang dan pembelian seragam yang dilakukan melalui sekolah.
Menurut Dedi Mulyadi dunia pendidikan harus kembali ke esensinya yakni mencerdaskan anak bangsa tanpa membebani siswa secara finansial.
Baca Juga: Ikrar Nusa Bhakti Soroti Wacana Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Prabowo
Dikutip dari youtubenya Dedi Mulyadi menjelaskan "Kegiatan study tour yang di dalamnya ada pungutan tidak boleh lagi dilakukan."
"Begitu juga kegiatan lain yang membebani siswa dan orang tua seperti renang dan sebagainya," ujar Dedi Mulyadi.
Dedi juga menegaskan bahwa sekolah tidak boleh menjadi ladang bisnis bagi pihak tertentu.
Ia melarang sekolah menjual buku, seragam, hingga lembar kerja siswa (LKS) kepada murid-muridnya.
"Sekolah tidak boleh jual buku, tidak boleh jual seragam, dan tidak boleh ada pungutan dalam bentuk apa pun. Jangan sampai ada orang tua yang merasa terbebani karena anaknya harus membeli sesuatu dari sekolah," tegasnya.
Baca Juga: Hendri Satrio Kritik Banjir di Bandara dan IKN akan Memperburuk Citra Indonesia
Selain itu ia menyampaikan bahwa pengelolaan keuangan sekolah termasuk dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak boleh dikelola oleh kepala sekolah langsung.
Ia berencana menyerahkan urusan keuangan kepada tim administrasi khusus agar tidak menjadi beban tambahan bagi kepala sekolah.
Dedi Mulyadi juga menyoroti tugas guru yang sering kali terbebani oleh administrasi berlebihan.
Ia menegaskan bahwa guru harus fokus mengajar bukan sibuk mengurus laporan-laporan administratif.
Baca Juga: IKN Menuju Kuburan Sejarah? Amien Rais Soroti Masa Depan Proyek Ambisius Jokowi