Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi bertemu dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih Kota Banjar.
Dalam youtubenya Dedi Mulyadi menegaskan bahwa meskipun Banjar merupakan kota kecil posisinya sebagai gerbang Jawa Barat menjadikannya strategis dan harus mendapatkan perhatian khusus.
Dedi Mulyadi menyoroti kondisi infrastruktur Kota Banjar yang dinilainya masih tertinggal.
Baca Juga: Banyak Gak Tahu! Raymond Chin Bongkar Alasan Sebenarnya Ace Hardware Rebranding ke Azko
"Banjar ini infrastruktur dan penataan kota perlu dibenahi. Saat ini APBD hanya Rp 735 miliar dengan jumlah penduduk sekitar 208 ribu jiwa. Jika dibandingkan dengan daerah lain ini kecil sekali," ujarnya.
Ia juga menyoroti alokasi APBD yang sebagian besar terserap untuk belanja pegawai.
Dari total anggaran sekitar Rp 400 miliar digunakan untuk belanja rutin sedangkan Rp 300 miliar dialokasikan untuk pembangunan.
"Idealnya belanja pembangunan bisa lebih besar agar kota ini bisa berkembang lebih pesat," tambahnya.
Baca Juga: Potensi Buruk Akibat Rebranding Azko, Raymond Chin: Keputusan Mereka Lumayan Tepat Tapi..
Dedi Mulyadi juga membahas angka kemiskinan di Banjar yang mencapai 6,5 persen.
Basis kemiskinan ini tersebar di beberapa kelurahan seperti Banjar, Mekarsari, dan Katapang.
Selain itu ia menyoroti perbatasan Banjar dengan Jawa Tengah yang memiliki potensi ekonomi besar.
"Di wilayah perbatasan yang dihuni oleh masyarakat dengan kultur Sunda dan Jawa yang bercampur. Ini bisa menjadi peluang ekonomi," katanya.
Salah satu tantangan yang dihadapi Banjar adalah persaingan harga barang dengan daerah perbatasan di Jawa Tengah.