“Dalam menyediakan gizi bagi anak, tidak cukup hanya melibatkan peran ibu. Para suami juga perlu berperan dalam menyediakan gizi dari sejak anak berada dalam kandungan” ujar Teten.
Baca Juga: Bareskrim Polri Tidak Segan Jemput Paksa Panji Gumilang Pimpinan Pondok pesantren Al Zaytun
Teten juga mengungkapkan harapannya bahwa di masa mendatang Kabupaten Garut harus bebas dari stunting.
Berawal Dari Semangat Kolaborasi Atasi Stunting
Rangkaian kegiatan Kader Muda Sehat merupakan pelaksanaan komitmen bersama yang dibuat oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan dengan IA ITB Jabar dan Rumah Amal Salman ITB pada Rapat Kerja Daerah IA ITB Jabar tahun 2022 di Kabupaten Garut.
Penanganan stunting menjadi prioritas sebab Kabupaten Garut sempat menjadi salah satu daerah dengan tingkat stunting tertinggi di Jawa Barat.
Langkah awal diambil IA ITB Jabar dan Rumah Amal Salmandengan melakukan rekrutmen dan pelatihan bagi mahasiswa yang akan menjadi kader. YBBI terlibat dalam memberi pengetahuan terkait kesehatan dan gizi kepada para mahasiswa.
Sebanyak 30 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat yang mengikuti pelatihan dinyatakan lulus dan diangkat sebagai Kader Muda Sehat. Mereka kemudian diminta melakukan pendataan, edukasi serta pendampingan kepada warga.
Baca Juga: Pengawasan Distribusi Pupuk Subsidi Dan Alsintan, Polri Lakukan Pemantauan di Ogan Komering Ilir
Warga yang menjadi sasaran dari hasil pendataan KMS di Karyasari berjumlah 70 orang yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui serta ibu yang memiliki Balita.
Selain itu, tim KMS menargetkan 80 Balita yang masih berstatusg kurang gizi.KMS juga berkoordinasi dengan 11 kader posyandu tingkat kecamatan dalam merancang beragam pelatihan bagi warga sasaran.
Pendampingan yang dilakukan KMS juga dibarengi upaya Rumah Amal Salman ITB dengan membuat Kebun Amal Gizi. Selama enam bulan, Kebun Amal Gizi berhasil menyalurkan 2.114 paket makanan bergizi.
Paket makanan ini berasal dari sumbangan para donatur mulai dari camilan, hewan kurban, suplemen nutrisi hingga produk pangan UMKM. Pandu Mulia Gizi sebagai salah satu mitra donasi juga turut terlibat dalam memberi panduan pengolahan MPASI rumahan.
Salah satu kader Posyandu, Ibu Atikah memberikan apresiasi dan testimoni terhadap program KMS. “Ibu-ibu merasa terbantu dengan pendampingan yang dilakukan, terutama dalam demo masak MPASI. Banyak hal baru yang didapat melalui program ini.” Ujar Atikah.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan Kader Muda Sehat di Desa Karyasari, Agis Nurholis, Direktur Rumah Amal Salman ITB mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi guna membuat rencana selanjutnya.
Artikel Terkait
5 Tempat Wisata Budget Friendly Di Tengah Kota Bandung
Ketua Dewan Pertimbangan NasDem Jawa Barat Rajiv Bertemu para Relawan se- Kabupaten Bandung Barat.
Gembong Primadjaja: Koperasi Sebagai Alat Perjuangan untuk Mensejahterakan Masyarakat Secara Luas
Yayat Hendayana Tutup Usia, Almarhum Merupakan Seniman Sunda Sekaligus Wartawan Senior
Festival Hijriah: Meriahnya Kebudayaan dan Keimanan Muslim Xinjiang di Kota Bandung
Menatap Pilkada 2024 mendatang partai Nasional Demokrat (NasDem) mulai mempersiapkan kader-kader terbaiknya