Bisnisbandung.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam kunjungan kerjanya di wilayah Jawa Barat, meresmikan 3 infrastruktur pengendali banjir di hulu Sungai Citarum, yakni Floodway Cisangkuy, Kolam Retensi Cieunteung, dan Kolam Retensi Andir.
Dikatakan Joko Widodo (Jokowi), ketiga infrastruktur tersebut merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Sungai Citarum dari hulu hingga ke tingkat hilir, dengan tujuan untuk mengurangi kerentanan bencana banjir kawasan Kota/Kabupaten Bandung.
"Pada sore hari ini, kita meresmikan kolam retensi, untuk mengendalikan banjir. Sebagaimana telah kita ketahui, jika hujan deras dari dulu di Bandung dan sekitarnya pasti terjadi banjir. Untuk mencegah terjadinya banjir, maka kita bangun dan resmikan 3 infrastruktur, yakni Floodway Cisangkuy, Kolam Retensi Cieunteung, dan Kolam Retensi Andir," ungkap Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Bina Bangsa School Hadirkan Orchestra Hear, Heal The Greatest Classic Concer
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, selain ketiga infrastruktur pengendali banjir tersebut merupakan bagian dari sistem penanganan banjir Sungai Citarum dari hulu, juga telah dirampungkan normalisasi Citarum, lima polder yang berada di wilayah cekungan, yakni Polder Cipalasari-1, Cipalasari-2, kemudian Cijambe Barat, Cijambe Timur serta Polder Cisangkuy.
"Dengan infrastruktur yang ada sekarang, maka sudah 81% area yang terkendali banjir, tinggal menyisakan 72 hektare. Tahun 2023 ini kita pindah ke area hilir Ciliwung, Insya Allah akan dikerjakan kolam dan pompa Cibugel serta kolam dan pompa Cigede, termasuk nantinya pembuatan tanggul di hilir," papar Basuki Hadimuljono.
Dikatakan Basuki Hadimuljono, Floodway Cisangkuy merupakan sodetan dengan panjang 5,45 kilometer untuk mengurangi beban Sungai Citarum di Dayeuhkolot.
Baca Juga: Anies Resmi Diusung Demokrat, Dede Yusuf Langsung Tancap Gas
Sodetan Cisangkuy nantinya akan mengalirkan debit banjir sebesar 230 m3/detik, yang semula bermuara di Baleendah-Dayeuhkolot menjadi bermuara ke Pameungpeuk (hilir), sehingga mengurangi lama genangan dan luas genangan di wilayah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir, dan sekitarnya.
Floodway Cisangkuy mulai dibangun sejak 2015 silam, dan telah rampung pada tahun 2020, dengan total anggaran sekitar Rp 631 miliar, dengan kontraktor PT. PP.
Sedangkan untuk kolam retensi Cieunteung, rampung dibangun pada 2018, dengan volume tampung 190.000 m3 dan luas genangan 4,7 hektare yang mampu mereduksi banjir seluas 91 hektare (sekitar 1.250 bangunan/rumah) serta mengurangi banjir yang sering menggenangi jalur transportasi antara Banjaran-Baleendah menuju Kota Bandung.
Infrastruktur pengendali banjir ini juga dilengkapi sejumlah sarana olahraga, diantaranya yakni memancing dan lari di jogging track sepanjang 1.357 meter.
Baca Juga: Pemilu, Potensi Konflik Ada Sejak di TPS
Kolam Retensi Cieunteung pun dilengkapi dengan 4 pompa, yang terdiri dari 1 pompa harian berkapasitas 2 m3/detik dan 3 pompa banjir kapasitas 3,5 m3/detik.
Artikel Terkait
Ketegori Rawan Tinggi di Pemilu, Di Kabupaten Bandung Berlakukan patroli Siber
The Legendary of Artdeco Hotel in Bandung, Open House Dalam Rangka HUT Savoy Homann Ke-84
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Ajak Mahasiswa Nobar Film di Bioskop
Ini Penyebab Bandung Suhunya Lebih Dingin, dan Anginnya Kencang, Waspadai Ini!
Lebaran Mau Mudik? Perhatikan Syarat Perjalanan Menggunakan Moda Transportasi Kereta Api!
Bulog Klaim Stok Beras Aman, Jangan Panic Buying