Ini Penyebab Bandung Suhunya Lebih Dingin, dan Anginnya Kencang, Waspadai Ini!

- Selasa, 28 Februari 2023 | 12:00 WIB
Prakirawan Cuaca BKMG, Yan Firdaus Permadhi, cuaca/suhu Kota Bandung terasa lebih dingin dan curah hujan masih sering terjadi, ada kaitannya dengan peristiwa La Nina panjang (dok. bandung.go.id)
Prakirawan Cuaca BKMG, Yan Firdaus Permadhi, cuaca/suhu Kota Bandung terasa lebih dingin dan curah hujan masih sering terjadi, ada kaitannya dengan peristiwa La Nina panjang (dok. bandung.go.id)

Bisnisbandung.com - Prakirawan Cuaca BKMG, Yan Firdaus Permadhi mengatakan, akhir-akhir ini cuaca Kota Bandung terasa lebih dingin dibandingkan biasanya dan curah hujan pun masih sering terjadi.

Hal ini ada kaitannya dengan peristiwa La Nina panjang, yang terjadi selama tiga tahun berturut-turut.

Menurut Prakirawan Cuaca BKMG Yan Firdaus Permadhi, La Nina panjang mengakibatkan suhu permukaan laut di sekitar Jabar rendah.

Baca Juga: Air Bawah Tanah Sudah Kritis, Zona Merah, Hentikan Ekploitasi Air Bawah Tanah

“Maka akibat peristiwa La Nina tersebut bisa jadi ada kaitan dengan suhu, cuaca dan curah hujan yang saat ini tengah terjadi”. Kata Prakirawan Cuaca BKMG Yan Firdaus Permadhi.

Meskipun demikian, menurut Prakirawan Cuaca BKMG Yan Firdaus Permadhi, suhu saat ini sebenarnya lebih hangat jika dibandingkan dengan suhu normal sepanjang 30 tahun terakhir.

Yan Firdaus Permadhi mengatakan, suhu dibulan Februari normalnya berada di 20 derajat celcius sepanjang 30 tahun terakhir, tetapi saat ini suhu minimumnya 21 derajat.

Baca Juga: Di Cimahi, Ratusan PNS/ASN nya Pensiun, Sejumlah Jabatan Kosong! Pelayanan Publik Terganggu

"Pada Januari juga suhu minimum normalnya 20 derajat celcius. Tetapi jika kita rata-ratakan 20,8 derajat celcius, lebih hangat dari suhu normalnya," katanya.

Namun, cuaca dingin yang terasa akhir-akhir ini diakibatkan dari angin kencang yang sering terjadi sejak awal Februari.

Sedangkan untuk curah hujan, menurut Yan Firdaus Permadi, masih sesuai dengan angka normal. Sepanjang bulan November himgga Desember lalu nilainya masih normal. Namun, untuk bulan Januari lalu memang berkurang 75 persen dari normalnya.

Baca Juga: Sahabat Rajiv: Muluskan Langkah Ke Senayan, Ketua Dewan Pertimbangan NasDem Jabar Deklarasikan Sahara

"Untuk bulan Februari ini kita masih tunggu nilainya. Namun, ada peluang di bulan Maret dan bulan April mendatang akan normal juga," katanya.

Yan Firdaus Permadi memperkirakan, pada bulan Ramadan nanti masih ada potensi hujan. Untuk itu, BMKG masih akan terus memantau dinamika cuaca kedepannya.

Halaman:

Editor: Ahmad Farizal

Sumber: bandung.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X