Bisnisbandung.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali jadi sorotan usai ratusan siswa di Kabupaten Bandung Barat mengalami keracunan massal hingga ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Menyikapi hal ini Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara.
Dedi Mulyadi memastikan akan segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) perwakilan Jawa Barat.
Baca Juga: Gaprindo Dukung Penurunan Cukai Rokok, Ingatkan Risiko Lonjakan Rokok Ilegal
Dikutip dari youtube Liputan6, Dedi Mulyadi menjelaskan "Senin saya undang Kepala MBG Perwakilan Wilayah Jawa Barat untuk evaluasi bersama."
"Kita mau cek mulai dari higienitas dapurnya, bahan makanan, sampai jam masaknya," kata Dedi Mulyadi.
Menurut Dedi Mulyadi audit menyeluruh harus dilakukan agar kasus serupa tidak kembali terulang.
Ia menyoroti dapur MBG yang kerap berjarak jauh dari sekolah sehingga distribusi makanan memakan waktu panjang.
Dedi Mulyadi mengatakan "Kalau masaknya jam 12 malam baru sampai ke siswa jam 12 siang itu kan berisiko. Apalagi jumlahnya ribuan."
Baca Juga: Bukan Penurunan, Komnas Pengendalian Tembakau Desak Kenaikan Cukai Rokok
"Jadi ke depan dapur harus dekat sekolah, jangan terlalu banyak beban produksinya," tegas Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menyebut pembahasan dengan BGN Jabar juga akan menentukan apakah program MBG perlu dihentikan sementara atau tetap berjalan.
"Apakah dihentikan dulu atau tidak, Senin kita putuskan setelah dengar komitmen mereka. Kita tunggu dulu evaluasi," jelasnya.
Meski begitu Dedi Mulyadi menegaskan program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini sangat baik.
Baca Juga: Dukungan Internasional Menguat, Tapi Palestina Belum Diakui Penuh oleh PBB
Artikel Terkait
PSI Partainya Jokowi? Rocky Gerung: Jangan Basa-basi, Akui Saja!
Ujian Berat Prabowo Ada di Hukum, Rocky Gerung: Bayang Jokowi Masih Menghantui
Awalil Rizky Sindir Purbaya: Cukai Rokok Tinggi, Rakyat dan Daerah Jadi Korban!
Rocky Gerung: Jokowi Cuma Bisa Selamat Kalau Gibran Jadi Presiden!
Prabowo Otaknya Rambo, Hatinya Rinto! Said Didu Beberkan Strategi Bereskan Mafia
Ekonom Bongkar Kontradiksi Purbaya: Katanya Tanpa Utang, Kok Tetap Nambah Utang?