Gas Air Mata di Unisba Terbawa Angin Dinilai Sulit Dibuktikan Secara Fisika

photo author
- Kamis, 4 September 2025 | 20:00 WIB
Tembakan gas air mata  (Dok X @westenthu)
Tembakan gas air mata (Dok X @westenthu)

bisnisbandung.com - Kerusuhan pecah di kawasan Tamansari, Bandung, Jawa Barat, pada Senin malam, 1 September 2025, memicu penyebaran gas air mata hingga ke area Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas).

Meski pihak Unisba membantah kampusnya menjadi sasaran aparat, peristiwa ini menimbulkan sorotan publik terkait keselamatan mahasiswa, staf, dan lingkungan kampus.

Namun, Polda Jawa Barat menyebutkan bahwa gas air mata yang masuk ke ampus terbawa oleh angin.

Ferry Irwandi, Founder Malaka, menekankan bahwa aparat TNI-Polri melakukan pengamanan terhadap kelompok perusuh yang melempar molotov dan mencoba berlindung di area kampus.

Baca Juga: Teriakan Menggema di Gedung Sate, Mahasiswa Tantang Pemerintah Penuhi Aspirasi Rakyat

Dalam analisisnya, Ferry menilai klaim bahwa gas air mata masuk kampus karena arah angin sulit dibuktikan secara fisika.

Berdasarkan data kecepatan angin di Kota Bandung pada saat kejadian, partikel gas air mata terlalu berat untuk diterbangkan sejauh itu hanya oleh angin.

“Sedangkan posisi UNISBA itu ada di timur-utara, yang mana supaya teman-teman ingat peluru dari gas air mata di Indonesia, kalau kita pakai data LPSE-nya Polri, kita cari tahu nih pengadaannya itu peluru yang dipakai diameter harusnya 38, tapi beberapa itu 45 sampai 44,” jelasnya dilansi dari youtube official iNews.

Baca Juga: Protes Wajar, Kekacauan Tak Boleh Berlanjut, Mahfud MD Peringatkan Aparat & Rakyat

“Yang mana partikulan dari sebuah gas air mata itu terlalu berat untuk diterbangkan angin yang rendah. Jadi kalau alasannya angin, tentu sulit dibuktikan secara fisika,” terusnya.

Video bukti juga menunjukkan gas air mata benar-benar memasuki kampus, memperkuat dugaan bahwa tindakan ini terjadi akibat tembakan aparat, bukan sekadar faktor lingkungan.

Ferry menekankan pentingnya evaluasi terhadap penggunaan gas air mata di kawasan pendidikan dan perlunya pertimbangan keselamatan publik sebelum aparat melakukan tindakan pengamanan serupa.

Ia menegaskan bahwa fokus masyarakat seharusnya pada langkah perlindungan warga dan mahasiswa, bukan hanya mencari dalang di balik kerusuhan.

Baca Juga: Prabowo Tak Lagi Toleran, Ade Armando: Saatnya Aparat Tindak Tegas Anarkis!

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB
X